Dalam menentukan awal Ramadhan, terdapat beberapa metode yang digunakan oleh berbagai pihak. Salah satunya, Tarekat Naqsabandiyah yang menggunakan metode kalender hisab munjid.
Dalam pelaksanaannya, Tarekat Naqsabandiyah menggunakan kalender hisab munjid hanya menggunakan metode hisab tanpa menggunakan hilal atau melihat bulan muda melalui alat bantu teropong dan harus menyiapkan seorang saksi.
Metode kalender hisab munjid ini berdasarkan sebuah kitab bernama Kitab Munjid yang telah dipakai sebagai pedoman tarekat yang mempunyai ciri zikir dalam hati tersebut.
Sedangkan, metode yang digunakan oleh pemerintah untuk mentukan awal puasa Ramadhan 2021 adalah dengan metode rukyat.
Mengenal Metode Kalender Hisab Munjid
Dalam metode kalender hisab munjid, menghitung awal bulan Ramadhan di setiap tahun berdasarkan almanak tahunan hisab munjid.
Dapat dikatakan, metode kalender hisab munjid merupakan metode tradisional yang digunakan oleh Tarekat Naqsabandiyah dalam menentukan awal puasa Ramadhan 2021.
Masih dalam Tarekat Naqsabandiyah, ibadah puasa selama bulan Ramadhan merupakan tiangnya ibadah shalat.
Baca Juga: Fakta-Fakta Tarekat Naqsabandiyah Sumbar dan Sumut Gelar Ibadah Puasa Ramadhan 2021 Besok
Di Indonesia sendiri, tepatnya di Provinsi Sumatera Barat, terdapat sekitar 2.500 jamaah Tarekat Naqsabandiyah yang dicetuskan oleh Muhammad bin Muhammad Baha’udin al-Bukhari pada abad ke 14 M yang siap melaksanakan ibadah Puasa sebagai tanda bulan Ramadhan 2021 pada Senin 12 April 2021.