Mengenal Naqsabandiyah, Tarekat yang Menetapkan Awal Bulan Ramadhan 2021 dengan Metode Kalender Hisab Munjid

Mengenal Naqsabandiyah, Tarekat yang Menetapkan Awal Bulan Ramadhan 2021 dengan Metode Kalender Hisab Munjid

Ahmad
2021-04-11 15:36:34
Mengenal Naqsabandiyah, Tarekat yang Menetapkan Awal Bulan Ramadhan 2021 dengan Metode Kalender Hisab Munjid
ilustrasi para jamaah Tarekat Naqsabandiyah sedang melakukan zikir dalam hati sebagai salah satu ciri khas tarekat yang banyak ditemui di Pulau Sumatera, terutama di Sumatera Barat.

Tarekat Naqsabandiyah terutama yang berada di Sumatera Barat atau Sumbar dan Sumatera Utara Sumut telah menetukan awal bulan Ramadhan 2021 pada Senin 12 April 2021.

Penetapan datangnya bulan Ramadhan 2021 sebagai awal dimulainya ibadah puasa, tarekat ini menggunakan kalender hisab munjid.

Mengenal Tarekat Naqsabandiyah  

Dilansir dari berbagai sumber, Tarekat Naqsabandiyah ini muncul di pertama kali di Turkistan pada abab 14 M dengan Muhammad bin Muhammad Baha’udin al-Bukhari sebagai seorang pencetus tarekat ini.

Baca Juga: Fakta-Fakta Tarekat Naqsabandiyah Sumbar dan Sumut Gelar Ibadah Puasa Ramadhan 2021 Besok

Dalam melaksanakan ibadah, Tarekat Naqsabandiyah ini memiliki pemahaman yang yang lebih spesifik dalam hal rohani.

Tarekat ini memiliki ciri khas yang mudah dilihat secara kasat mata. Yaitu selalu mengutamakan berzikir dalam hati dan mengikuti semua syariat Islam sangat ketat.

Di Indonesia sendiri, tarekat yang dicetuskan oleh Muhammad bin Muhammad Baha’udin al-Bukhari sangat banyak di temui di Pulau Sumatera, terutama di Sumatera Barat.

Sayangnya, belum ada catatan yang mengatakan kapan Tarekat Naqsabandiyah ada di Indonesia.

Menurut salah seorang pengikut Tarekat Naqsabandiyah di Padang mengatakan, tarekat yang mengutamakan zikir dalam hati, dibawa oleh Syekh Tahib yang telah menuntut ilmu di Makkah selama 25 tahun.

Metode Kalender Hisab Munjid 

Dalam mentukan awal bulan Ramadhan 2021, Tarekat Naqsabandiyah mempunyai sebuah metode yang bernama metode kalender hisab munjid yang sering kali berbeda dengan pemerintah atau organisasi Islam lainnya seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Bahkan, pemerintah melalui Kementerian Agama.

Baca Juga: Asal Usul Penamaan Syekh Mohamed bin Zayed Jadi Nama Jalan Tol Japek

Tidak hanya awal bulan Ramadhan 2021 yang berbeda, penetapan Hari Raya Idul Fitri juga seing kali berbeda.

Sekedar informasi, dibalik perbedaan itu, ternyata Tarekat Naqsabandiyah mampu mempertahankan identitas keislaman di wilayah Asia Tengah dan Eropa Timur dari serangan paham komunisme yang menyerang hampir setengah abad.  


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30