Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Flores Timur pada Minggu 4 April 2021 dini hari pukul 01.00 waktu setempat. Banjir tersebut akibat hujan lebat serta angin kencang yang berlangsung cukup lama di wilayah tersebut.
Agustinus mengatakan kondisi cuaca ekstrem tersebut mengakibatkan banjir dan tanah longsor yang membawa serta kayu dan batu besar. Benda-benda tersebut pun menghantam permukiman warga desa itu.
Selain menelan korban jiwa, puluhan rumah di Desa Nele Lamadiken beserta berbagai barang berharga milik warga setempat juga ludes diterjang longsor. Ada sejumlah daerah yang terkena dampak banjir bandang ini.
Baca Juga: Tagar #prayforNTT Duduki Trending Twitter, Usai Kupang Diterjang Banjir dan Badai Hebat
Berikut beberapa fakta-fakta lengkap banjir badang yang terjang NTT dirangkum dai berbagai sumber:
1. Banjir Bandang Terjadi di Beberapa Daerah
Banjir bandang terjadi di beberapa Kabupaten FLores Timur. Wilayah terdampak banjir bandang antara lain, Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.
Akibat bencana banjir bandang itu 5 jembatan putus dan puluhan rumah warga tertimbun lumpur, seperti di Desa Nelelamadike, dan puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Adonara Barat.
2. Sejumlah Institusi Telah Membantu Penanganan Becana Banjir
Bupati bersama stakeholder lainnya yaitu BPBD, TNI, Polri, dinas PUPR, Satpol PP, dinas kesehatan, dinas pertanian dan dinas ketahanan pangan, dinas perkebunan dan peternakan, perwakilan DPRD dan lainnya telah berada di lokasi dan membantu penanganan darurat bencana.
Dukungan logistik yang telah didorong menuju lokasi bencana antara lain makanan siap saji 1.002 paket, lauk pauk 1.002 paket, makanan tambah gizi 1.002 paket, selimut 3.000 lembar, sarung 2.000 lembar, rapid test antigen 10.000 test, masker kain 1.000 buah dan masker medis 1.000 buah.
3. Banjir Badang NTT Merengut 54 Orang Meninggal Dunia
Jumlah korban banjir bandang di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu 4 April, yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia terus bertambah. Jumlah korban tewas kini menjadi 54 orang.
"Jumlah korban longsor yang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa hingga Minggu sore, ada 54 orang dari sebelumnya 20 orang, sementara ini upaya pencarian masih terus berlangsung di lapangan," kata Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli.
4. 27 Orang Belum Ditemukan
Selain 54 warga meninggal dunia akibat banjir bandang, BPBD menyebut hingga kini sebanyak 27 orang warga belum ditemukan. Selain itu ada beberapa orang yang luka-luka.
"BPBD setempat melaporkan data sementara yang menyebutkan 54 warga meninggal dunia, 9 luka-luka dan 27 hilang," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, dalam keterangannya.
Baca Juga: Cegah Kerusakan usai Banjir Bandang Flores Timur, PLN Padamkan Listrik di Sejumlah Wilayah di NTT
5. Evakuasi Terkendala Alat Berat
Camat Adonara Timur, Damianus Wuran, mengungkap kandala evakuasi dan penanganan banjir bandang di wilayahnya. Menurutnya warga berupaya melakukan evakuasi secara mandiri karena terbatasnya alat berat.
"Kita kesulitan alat berat sehingga pencarian korban jadi lambat, karena alat berat yang ada saat ini sudah dievakuasi ke wilayah Kecamatan Ile Boleng yang juga terjadi banjir dan tanah longsor," kata Damianus, dilansir Antara.