Kantor Damkar Surabaya Pos Rayon Pasar Turi terdapat sebuah lonceng memiliki cerita misteri. Lonceng peninggalan Belanda yang tergantung di tengah kantor itu tidak ada yang berani dibuat main-main, kalau tidak ingin ada peristiwa kebakaran benar-benar terjadi.
Hal ini disampaikan Bambang Vistadi yang sudah menjadi 10 tahun menjadi petuas damkar.
Baca Juga: Cerita Misteri Keblak Sosok Jin Pembawa Pertanda di Pulau Jawa
"Kalau untuk tanda-tanda kebakaran, kita sudah ada lonceng kebakaran. Itu mulai zaman Belanda sudah ada dan tidak boleh dibuat main-main. Kalau tandanya teng, satu kali itu tandanya berkumpul. Kalau teng-teng tiga kali itu tandanya ada kebakaran," ungkap Bambang dikutip dari detik.com.
Dia mewanti-wanti saat membunyikan lonceng tersebut digunakan sesuai yang dibutuhkan. Dirinya tidak mau mengkeramatkan lonceng tersebut, namun sejak bertugas selama 10 tahun kerap terjadi hal itu. Dirinya berusaha tidak mempercayai hal itu, namun hal tersebut sering terjadi.
Baca Juga: Cerita Misteri SMAN 2 Solo, Konon Dihuni Sosok Noni Belanda Bernama Catherine
"Jika main-main dengan lonceng tersebut, sudah beberapa kali kejadian kebakaran. Selama saya 10 tahun di sini ya sama, siapa yang main-main dengan lonceng itu bisa terjadi kebakaran besar," lanjutnya.
Salah satu petugas damkar, Anjik Hernowo, yang juga Danton 3 Rayon 1 (PMK) Pasar Turi mengaku benar-benar tidak berani memainkan lonceng di Pos Rayon Pasar Turi jika tidak ingin terjadi kebakaran.
"Kalau dibunyikan sekali, itu pertanda untuk rapat atau senam. Kalau untuk mainan tidak boleh. Karena itu sering terjadi (Kebakaran)," ungkap Anjik.
Baca Juga: Cerita Misteri Situ Denuh di Tasikmalaya, Dicap Angker dan Dihuni Sosok Gaib ini
Selain ada hal mistis di kantor rayon Pos Pasar Turi, banyak pantangan yang harus dihindari personel damkar saat melakukan pemadaman. Salah satunya tidak mengambil barang orang lain saat melakukan pemadaman
"Sejak awal sudah kita sampaikan, yang namanya korban (Kebakaran) itu, sudah korban, jangan ditambahi (Kesusahan). Artinya itu sudah ada korban, malah mengambil barangnya, itu sudah pantangan sekali bagi kita sebagai petugas," kata Bambang.