Fakta-fakta Ajaran Wahabi dan Salafi Jadi Pintu Masuk Terorisme Menurut Said Aqil

Fakta-fakta Ajaran Wahabi dan Salafi Jadi Pintu Masuk Terorisme Menurut Said Aqil

Yuli Nopiyanti
2021-03-31 17:16:55
Fakta-fakta Ajaran Wahabi dan Salafi Jadi Pintu Masuk Terorisme Menurut Said Aqil
Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj (Foto:Dok.Instagram)

Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj mengatakan bahwa ajaran Wahabi dan Salafi merupakan salah satu pintu masuk terorisme.

"Kalau kita benar-benar sepakat, satu barisan ingin menghadapi, menghabiskan atau menghabisi jaringan terorisme dan radikalisme, benihnya dong yang harus dihadapi. Benihnya, pintu masuk yang harus kita habisin. Apa? Wahabi. Ajaran Wahabi itu ipintu masuk terorisme," kata Said Aqil.

Said Aqil menyebut, membasmi jaringan terorisme harus dilakukan dari pintu masuknya ekstremisme yaitu ajaran Wahabi dan Salafi.

Baca Juga: Ketum PBNU Said Aqil Siradj, Anggap Ajaran Wahabi dan Salafi Sampaikan Ajaran Ekstrem Sebagai Pintu Masuk Terorisme

Sementara itu, pasca terjadinya ledakan bom di Makassar, pengamanan di sejumlah tempat, khususnya tempat ibadah, diperketat.

Salah satunya di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Surabaya, Jawa Timur.

Selain berkoordinasi dengan Aparat Kepolisian dan Koramil setempat, pihak pengamanan gereja yang pernah dibom pada tahun 2018 lalu ini, juga memasang barikade dari besi di pintu gerbangnya.

Berikut fakta-fakta ajaran Wahabi dan Salafi yang jadi Pintu masuk Terorisme menurut Said Aqil dirangkum correcto.id dari berbagai sumber:

1. Ajaran Wahabi Dianggap Ekstrem

Pasalnya Said Aqil menegaskan ajaran Wahabi bukan terorisme, tetapi pintu masuk terorisme karena ajarannya dianggap ajaran ekstrem.

"Wahabi bukan terorisme tapi pintu masuk. Kalau udah wahabi ini musyrik, ini musyrik, ini 'bidah', ini gak boleh, ini sesat, ini 'dholal', ini kafir, itu langsung satu langkah lagi, satu 'step' lagi, sudah halal darahnya boleh dibunuh. Jadi benih pintu masuk terorisme adalah Wahabi  Salafi. Wahabi dan Salafi adalah ajaran ekstrem," tutur Kiai Said. 

2.  Said Aqil Mengatakan Bahaya Indonesia saat ini Terorisme dan Radikalisme

Menurutnya bahaya laten yang dihadapi Indonesia bukan lagi paham komunisme atau Partai Komunis Indonesia (PKI), melainkan terorisme dan radikalisme.

"Mohon maaf, saya berani mengatakan bukan PKI bahaya laten kita, tapi radikalisme dan terorisme yang selalu mengancam kita ini," ujar Said Aqil.

Lebih lanjut berdasarkan informasi yang didapatkan, lanjut dia, terdapat sekitar enam ribu pelaku terduga terorisme yang masih belum tertangkap oleh kepolisian.

3. Said Aqil Menduga kelompok teroris Tersebut Bagian dari Jaringan Jamaah Asharut Daulah

Dia menduga bahwa kelompok teroris tersebut merupakan bagian dari jaringan Jamaah Asharut Daulah (JAD).

Baca Juga: Merespon PBNU soal Salafi Benih Teroris, Muhammadiyah Sebut Salafi Banyak Varian Mazhab

Ia juga mengatakan bahwa Kelompok JAD ini bisa lebih ekstrem daripada Jamaah Ansharut Tauhid yang dipimpin oleh Abu Bakar Baasyir lantaran JAD memiliki pandangan bahwa seluruh pihak yang bersebrangan dengan mereka adalah kafir.

"Beda dengan Ansharut Tauhid, JAT Abu Bakar Baasyir itu yang disasar nonmuslim, gereja, nonmuslim yang harus dihabisin. Kalau JAD, kita semua halal darahnya," katanya.

Maka dari itu, ia meminta pada aparat kepolisian untuk tak ragu menindak kelompok atau jaringan terosime di Indonesia.


Share :