Seorang WNI ditahan kepolisian Malaysia atas dugaan rencanakan pembunuhan kepada mantan PM dan sejumlah menteri Malaysia . Ia diduga terlibat dengan jaringan ISIS.
Bahkan, Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Abdul Hamid Bador menyampaikan, jika keenam tersangka tersebut pernah ditangkap di sejumlah negara bagian Malaysia, yakni Kuala Lumpur, Selangor, Perak, dan Penang, pada 6-7 Januari 2020.
Baca Juga: 4 Korban Bom Bunuh Diri Depan Gereja Katedral Makassar, Jalani Operasi di RS Siloam Kondisi Stabil
Dilansir dari The Star, kasus diungkapkan ke publik pada pekan ini setelah seorang pria lainnya ditahan polisi Malaysia terkait rencana pembunuhan sejumlah mantan pemimpin, termasuk Mahathir.
Lebih lanjut selain Mahathir yang merupakan eks Perdana Menteri Malaysia, para tersangka juga menargetkan beberapa petinggi di negara tetangga tersebut. Mereka berencana menyerang kasino di Dataran Tinggi Genting dan pabrik bir di Lembah Klang.
"Mereka bagian dari sel ISIS yang dibentuk pada 2019 yang bertujuan menyebar ideologi Salafi Jihadi, merekrut anggota baru, dan melancarkan serangan di Malaysia," kata Abdul Hamid seperti dilansir dari The Star.
Ketiga pria itu melakukan ancaman untuk membunuh Mahathir dan sejumlah anggota kabinetnya pada saat itu, yang dipandang sebagai pemerintah sekuler.
"Mereka juga berencana melancarkan serangan terhadap kasino di Genting Highlands dan pabrik bir di Klang Valley," imbuhnya.
Penangkapan ini terjadi setelah asisten direktur Divisi Kontra-Terorisme Cabang Khusus (E8) Bukit Aman, Ajun Komisaris Azman Omar, mengatakan seorang pria yang ditahan oleh polisi berencana membunuh sejumlah mantan pemimpin pada Kamis 25 Maret 2021.
Baca Juga: Kondisi Terkini Cosmos Penjaga Gereja Katedral Penghadang Pelaku Bom Bunuh Diri
Lebih lanjut SAC Azman juga mengatakan, total 558 orang ditangkap sejak 2013 karena diduga terlibat ISIS
"Sebanyak 256 orang sudah diadili, 51 sudah ditempatkan di bawah Pencegahan Tindak Pidana (Poca), 37 di bawah Pencegahan Terorisme Act (Pota) dan sisanya dibebaskan," ujarnya.