Tanggapan Sejarawan dan Seniman soal Pelarangan Ondel-ondel Ngamen di Jakarta

Tanggapan Sejarawan dan Seniman soal Pelarangan Ondel-ondel Ngamen di Jakarta

Dedi Sutiadi
2021-03-25 02:31:42
Tanggapan Sejarawan dan Seniman soal Pelarangan Ondel-ondel Ngamen di Jakarta
Penertiban ondel-ondel di Jakarta

Penggunaan ondel-ondel untuk mengamen di jalan telah dilarang oleh Pemprov DKI Jakarta. Seorang sejarawan dan seniman ikut berikan tanggapan. 

Polemik pelarangan ondel-ondel yang dilakukan sebagai media ngamen hingga mengemis diputuskan dilarang oleh Pemprov DKI Jakarta. Hal tersebut berarti Satpol PP DKI Jakarta akan menertibkan setiap ditemukan ondel-ondel yang ngamen di wilayah DKI Jakarta. 

baca juga: Kondisi Aamir Khan setelah Dinyatakan Positif Covid-19, Karantina Mandiri

Pelarangan ondel-ondel berkeliaran di jalan-jalan umum DKI Jakarta berdasarkan pada keluhan masyarakat yang merasa terganggu. Pelarangan pun dikeluarkan dengan landasan aturan Perda DKI Jakarta nomor 8 tahun 2017 terkait ketertiban umum. 

Kebijakan tersebut un mendapat beragam tanggapan dari publik, khususnya masyarakat yang tinggal di wilayah DKI jakarta. Ada juga dari Sejarawan dan Seniman yang ikut memberi tanggapan. 

Sejarawan JJ Rizal mengungkapkan rasa kecewa terhadap kebijakan pemerintah yang melarang ondel-ondel ngamen di jalan. Menurut Rizal keputusan tersebut adalah bentuk dari sikap Pemrov DKI Jakarta yang tuna budaya. 

Sebagai seorang sejarawan, Rizal ungkap bahwa sejarah ondel-ondel yang telah menjadi tradisi di DKI Jakarta adalah memang dilakukan untuk mengamen. Tentu saja, jika alasannya penertiban umum maka keberpihakan Pemprov DKI Jakarta kepada pelestarian budaya Betawi patut dipertanyakan. 

Baca juga: Fakta-fakta Ondel-ondel di Jakarta Dilarang Ngamen di Jalan, Meresahkan Warga

Namun pendapat berbeda justru diungkapkan oleh seniman ondel-ondel bernama Hasanuddin. Sebagai palaku seni budaya ondel-ondel sejak dulu Hasanuddin mengaku kesal dan kecewa atas adanya penyalahgunaan ondel-ondel yang dipakai untuk ngamen dan ngemis. 

Hasanuddin menerangkan bahwa kebanyakan dari mereka yang mengamen bahkan mengemis dengan ondel-ondel adalah bukan seorang seniman. Selain itu dari sisi pakaian dan musik yang ditampilkan dirasa sudah tidak asli menjaga tradisi.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30