Setelah B117 IDI Minta Masyarakat Waspadai Varian Virus Covid-19 N439K, Disebut Lebih Pintar

Setelah B117 IDI Minta Masyarakat Waspadai Varian Virus Covid-19 N439K, Disebut Lebih Pintar

Yuli Nopiyanti
2021-03-12 08:40:49
Setelah B117 IDI Minta Masyarakat Waspadai Varian Virus Covid-19 N439K, Disebut Lebih Pintar
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih minta masyarak at waspadai varian virus covid-19 N439k

Setelah virus corona varian B117 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih minta masyarakat waspadai varian virus covid-19 N439k, disebut lebih pintar.

Lebih lanjut Varian N439K yang kini sudah ditemukan di lebih dari 30 negara. IDI mengatakan varian ini lebih 'pintar' dari varian corona lainnya.

"Varian N439K ini yang sudah (ditemukan) lebih di 30 negara ternyata lebih 'smart' dari varian sebelumnya, karena ikatan terhadap reseptor ACE2 di sel manusia lebih kuat dan tidak dikenali oleh polyclonal antibody yang terbentuk dari imunitas orang yang pernah terinfeksi," tutur Ketua Umum IDI Daeng M. Faqih.

Baca Juga: Fakta-Fakta IDI yang Sebut Masyarakat Harus Waspada dengan Virus Corona Inggris N439K, Dicegah Dengan Masker

Namun menurut Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Subandrio mengungkap mutasi N439K sudah ada di Indonesia.

Hingga saat ini, total sudah ada 48 kasus yang ditemukan dari 547 sampel yang disequens dan dikirimkan ke bank data Global Initiative on Sharing ALL Influenza Data (GISAID).

Lebih lanjut Prof Amin, mengatakan bahwa tingkat keganasan mutasi N439K ini tidak jauh berbeda dengan mutasi Corona yang ada sebelumnya dan tidak ada perbedaan yang signifikan.

Namun dampak dari mutasi N439K tersebut adalah dapat menginfeksi seseorang dengan lebih mudah.

"Kalau dari tingkat keganasannya, prevalensinya, nggak berbeda dengan jenis lainnya, tetapi dia bisa mengikat pada sel manusia itu lebih kuat, dua kali lebih kuat, dampaknya bisa menginfeksi lebih mudah," kata Prof Amin.

Disisi lain Daeng juga mengatakan, penggunaan masker sesuai standar dapat melindungi diri dari penularan virus corona.

Ia mengatakan, penggunaan masker dengan baik dan benar 90 persen dapat mencegah penularan virus corona. "Meskipun ada risiko hingga 10 persen keluarnya droplet dan microdroplet dengan pemakaian masker dalam jangka waktu yang lama," ucapnya.

Baca Juga: Fakta-Fakta Negara Eropa Secara Berjamaah Hentikan Penggunaan Vaksin AstraZeneca, Diawali Kasus Penggumpalan Darah Pada Lansia

Sekedar informasi pemerintah mengumumkan kasus mutasi virus corona B.1.1.7 sudah masuk ke Indonesia, Selasa 2 Maret 2021. 

Kemenkes melaporkan, mutasi virus corona B.1.1.7 baru ditemukan di lima provinsi. Dua kasus pertama, seperti diketahui, ditemukan di Karawang, Jawa Barat. Kemudian, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30