Sholeh Pati yang dikenal sebagai pelukis gaib di tayangan Sang Pemburu memiliki kisah mistis saat syuting di terowongan jalan depan Pasar Tanah Abang, Jakarta.
Pada saat memulai aksinya, tiba-tiba sebuah bayangan terlintas di hadapannya. Sosok misterius itu ternyata penampakan makhluk halus perempuan.
Baca Juga: Kisah Mistis Pramugari Nyaris Dijilat Hantu di Batam
Dengan suara yang menyayat hati dan mendirikan bulu roma, sosok itu menangis terisak-isak. Dia memohon supaya dilukis Sholeh Pati karena dirinya tewas tersungkur di dalam terowongan itu.
”Mas Sholeh, tolong saya..!Lukislah saya..!”, katanya.
Penampakan tadi bercerita bahwa orang tuanya tidak mengetahui bahwa dirinya telah meninggal dunia. Maka dirinya minta dilukis supaya bisa ditayangkan di tv sehingga orang tuanya mengetahui nasibnya.
“Iya, saya usahakan!,” jawab Sholeh.
Lantas Sholeh pulang ke kantornya, mengingat pesan arwah penasaran tadi, dia segera mencorat-coret kertas. Tangannya seperti ada yang membimbing untuk menggoreskan pena.
Baca Juga: Ciri-ciri Rumah Makan Pakai Pelaris yang Diungkap Anak Indigo Filo Sebastian
Setelah selesai, jadilah lukisan wajah yang hancur-hancuran. Wajah perempuan itu berantakan, matanya melotot, bibirnya berdarah, tulang pipinya remuk.
Kemungkinan dia korban kecelakaan lalu lintas di terowongan maut itu. Sholeh lalu bergegas pulang, ketika hendak membuka pintu mobil, dia terperanjat penampakan itu lagi nongkrong di mobilnya.
Arwah itu tersenyum padanya, ”terimakasih saya sudah dilukis!,” cetusnya. Lantas penampakan itu menghilang.
Hati Sholeh mulai tenang setelah arwah itu lenyap. Dia lalu siap di belakang setir. Belum lagi tangannya memutar kunci mobil, tiba-tiba sayup-sayup terdengar suara perempuan.
Dia menengok ke belakang, Sholeh terperanjat, jantungnya hampir copot. Muncul penampakan seorang perempuan lagi bersenandung. Penampakan itu seperti Kuntilanak.
“Naaa..nana..naa..na..tidurlah anakku!,” ternyata arwah penasaran itu sedang menidurkan bayinya. menimang bayi.
“Jangan ikut ya saya mau pulang, kamu balik ke rumahmu saja!” pinta Sholeh.
“Gimana saya mau pulang, rumah saya di Tanah Abang sudah diacak-acak,” jawabnya.
“Ya sudah saya antar!”, kata Sholeh. Dia lantas membaca surat Al Fatehah dan ayat Qursi. Akhirnya penampakan itu musnah ditelan malam.
Sambil menghembuskan napas lega, Sholeh buru-buru balik ke rumahnya. Awalnya perjalanan terasa nyaman, tapi tiba-tiba dirinya merasa ada yang tidak beres.
Setiap dia memandang di sepanjang jalan, pohon-pohon berubah menjadi hantu. Dia mengucak-ucak mata, pemandangan tetap tidak berubah, pohon menjadi menyeramkan.
Baca Juga: Cerita Misteri Ma Phae Wah, Hantu Pertanda Kematian di Myanmar
Dia sudah mulai putus asa, dalam kebingungan dan keputusasaan tak terasa air matanya mengalir. Dia bersedih hati mengalami kejadian yang mengerikan seperti itu. Dia membaca doa apa saja yang dihapalnya diluar kepala.
Akhirya Sholeh sampai di rumahnya jalan Cendana, Kotabumi, Tangerang. Saat dia masih di depan rumah, hatinya merasa ada yang mengikuti. Maka untuk pengamanan, rumahnya diberi pagar gaib. Ketika terdengar adzan subuh, semua hantu seram yang mengikutinya lenyap tak berbekas.