Mengenal virus corona Inggris B117 dari Prof.dr. Zubairi Djoerban.
Pasalnya Prof. Dr. Zubairi Djoerban mengatakan bagaimana saat ini, 90 persen kasus positif Covid 19 di Inggris merupakan varian baru virus corona. Sedangkan, 10 persen lainnya adalah kasus dengan virus varian lama.
Lebih lanjut Zubairi Djoerban juga mengatakan bahwa mutan baru ini menyebabkan shedding virus lebih intens. Artinya produksi jumlah virusnya jauh lebih banyak di saluran napas.
Jadi, istilah buat B.1.1.7 itu sebagai super spreader tidak tepat. Lebih tepat super shedder, karena virus itu bisa lebih menularkan ke banyak orang.
Ia juga mengatakan bahwa virus corona B117 berbahaya. Bisa jadi jumlah kasus harian kita bertambah lagi dan rumah sakit juga terkena imbasnya—jika varian ini dominan. Tapi tidak benar akan menyebabkan kematian yang lebih banyak.
Dikatakan Zubairi, tingkat persentase penyebaran virus B117 mencapai 71 persen. Hal itu yang menyebabkan varian baru virus corona ini dapat meningkatkan jumlah kasus positif secara cepat.
Lebih lanjut Ia juga menyinggung bagaimana para ahli tetap optimis vaksin yang sedang dikembangkan saat ini bisa menangkal varian baru yang berasal dari Inggris. Namun, hal itu tentu saja masih tetap harus dikembangkan lebih lanjut.
Prof. Dr. Zubari Djoerban juga mengatakan, varian baru virus corona ini bisa mudah menyebar pada anak-anak. Itu terjadi karena Inggris telah membuka sekolah tatap dibuka sehingga penyebaran jadi mudah dan cepat.
Baca Juga: Tips Cara Terhindar dari Mutasi Virus Corona Inggris B117 yang Masuk ke Indonesia
Tapi, ketika sudah banyak yang divaksinasi, maka angka kasus di sana menurun cukup signifikan.
Diakhir tweetnya Zubari juga mengatakan bahwa, jangan panik. Saya yakin kesadaran masyarakat kita terhadap prokes makin tinggi.
Saya optimistis dan tidak bermaksud menebar ketakutan. Saya menyampaikan ini agar kita waspada. Tidak bermaksud bikin takut.