Mengenal Sosok Bulantrisna Djelantik, Seniman Tari Legong Bali yang Meninggal Dunia

Mengenal Sosok Bulantrisna Djelantik, Seniman Tari Legong Bali yang Meninggal Dunia

Dedi Sutiadi
2021-02-24 22:09:02
Mengenal Sosok Bulantrisna Djelantik, Seniman Tari Legong Bali yang Meninggal Dunia
Sosok Bulantrisna Djelantik

Mengenal sosok Bulantrisna Djelantik, seorang seniman tari legong Bali yang meninggal dunia pada Rabu, 24 Februari 2021. Bulantrisna menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 73 tahun.

Penasaran dengan sosoknya? Berikut correcto.id sajikan untuk Anda biografi dan profil Bulantrisna Djelantik yang telah tutup usia. 

Baca juga: Prabowo Melesat Kalahkan Anies Baswedan Hingga Ridwan Kamil Dalam Survei Capres 2024

1. Guru Tari Legong


Bulantrisna adalah seorang Maestro atau Guru Tari Legong yang profesional. Diusianya yang tidak muda lagi, Bulantrisna tidak lelah mengabdikan dirinya untuk tetap melestarikan tari Legong Bali. Bahkan dirinya masih mau tampil di acara-acara tradisional Bali.

2. Penari Bali Istana Presiden


Tidak hanya menjadi orang guru, Bulantrisna pernah menjadi penari Bali di Istana saat masa kepemimpinan Presiden Soekarno. Saat itu, ia masih berumur 12 tahun untuk tampil di Istana Merdeka yang langsung disaksiakn oleh oleh Presiden pertama RI, Ir. Soekarno.

3. Tari Lagong Bali menurut Bulantrisna


Menari bukan hanya soal tampil di hadapan umum untuk mencari apresiasi dari penonton. Menurut Bulantrisna, baginya, tari Legong Bali memiliki nilai-nilai suci yang terkandung di setiap gerakannya. "Ini seperti doa, jadi tidak asal bergerak," ujarnya.

Baca juga: Biografi dan Profil Lengkap Agama Park Hye Soo, Pemain Drama Dear M Diterpa Isu Bullying

4. Cucu Raja Karangasem


Selain menjadi penari, ternyata Bulantrisna adalah seorang dokter spesialis THT. Menurut beberapa sumber, Bulantrisna merupakan Cucu Raja Karangasem, yaitu anak pertama dari Dr. dr Anak Agung Made Jelantik, seorang Dokter PBB. 

5. Dikabarkan Meninggal Dunia


DR.dr. Anak Agung Ayu Bulantrisna Jelantik yang dikabarkan meninggal dunia pada Rabu, 24 Februari 2021 pukul 00.30 di RS Siloam Semanggi, Jakarta. Ia meninggal dunia dikarenakan sakit kanker pankreas. 


Sang dokter THT ini lahir di Deventer Belanda pada 8 September 1947. dan almarhumah meninggal pada usia 73 tahun.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30