Sejarah di balik Puasa Ayyamul Bidh menarik untuk ditelusuri. Ternyata puasa sunnah tiga hari tersebut berkaitan dengan perintah Tuhan pada Nabi Adam.
Merujuk kitab ‘Umdat al-Qari Syarah Shahih al-Bukhari yang ditulis oleh Syekh al-Imam BadruddinAbu Muhammad Mahmuddin Ahmad al-'Aini menerangkan bahwa sejarah Puasa Ayyamul Bidh berkaitan dengan kisah Nabi Adam.
Baca juga: YG Entertainment Angkat Suara Soal Isu Kencan G-Dragon Bigbang dan Jennie Blackpink
Dalam kitab tersebut dituliskan bahwa riwayat Ibnu Abbas menerangkan bahwa kondisi Nabi Adam saat turun ke bumi tidak dalam baik baik saja. Saat itu tubuhnya terbakar hebat oleh sinar matahari hingga gosong.
Melihat kondisi Adam yang begitu memprihatinkan, Tuhan memerintahkan Nabi Adam untuk berpuasa selama tiga hari secara berturut-turut tidak terputus. Nabi Adam pun menjalankan perintah tersebut.
Anugrah dan rahmah luar biasa dirasakan Nabi adam setelah usai menjalankan puasa di hari pertama, sepertiga badannya yang hangus terbakar kembali sembuh. Selanjutnya setelah usia menjalankan puasa di hari kedua, sepertiga bagian tubuhnya sembuh kembali normal, dan di hari ketiga seluruh tubuhnya kembali sehat dari luka bakar.
Baca juga: Evelin Nada Anjani Tolak Wanita Perebut Suami Orang Dijuluki Pelakor
Dari kisah di atas kemudian muncul istilah puasa tiga hari dalam setiap bulan (hijriyah). Hal ini kemudian merujuk sebuah hadis dari Abu Daud nomor 2449 dan An Nasai nomor 2434 bahwa Nabi Muhammad SAW kerap meminta para sahabat untuk berpuasa pada ayyamul bidh 13, 14, dan 15 (bulan Hijriyyah).
Pada bulan Februari 2021 ini Puasa Ayyamul Bidh jatuh pada tanggal 25, 26, 27 Februari 2021 atau hari Kamis hingga Sabtu. Bagi umat Islam yang yang ingin melaksanakan puasa bisa dilakukan pada tanggal tersebut.
