Dibalik kasus pembunuhan Ki Anom menyisakan kisah mistis. Pasalnya, dr Hastry mengaku kedatangan arwah istri Ki Anom dan mengungkap sosok pelakunya.
Diketahui, Jasad Ki Anom beserta istrinya, Tri Purwati (50), putrinya, AS (13), dan cucunya, GLK (11) ditemukan oleh asisten sang dalang, Kamis (4/2/2021) pukul 06.30 WIB.
Awalnya, dalang Ki Anom, istri, anak dan cucunya itu disebut dibunuh saat sedang terlelap tidur. Namun rupanya hal tersebut dibantah oleh dr Hastry, sang dokter forensik.
Diakui dr Hastry, ia menemukan keganjilan saat mengidentifikasi tempat kejadian perkara (TKP). Saat mengidentifikasi TKP, dr Hastry langsung menyimpulkan bahwa dalang Ki Anom dan keluarganya itu dibunuh secara tidak wajar.
"Saya dikabarin ada 4 korban pembunuhan. Kenapa disebut pembunuhan, karena ditemukan meninggal tidak wajar dalam satu ruangan di rumah tersebut," ungkap dr Hatsry dikutip dari Youtube Denny Darko.
"Tidak wajar, kenapa?" tanya Denny Darko penasaran.
Alasannya adalah karena keempat korban dibunuh secara bersamaan dengan luka yang cukup banyak.
Keempat korban sehingga langsung tewas di tempat dengan luka lebam dan pendarahan di kepala.
Baca Juga: Kisah Mistis Pramugara Melihat Hantu Pramugari Sedang Menyisir Rambut di Pesawat
"Ya karena meninggal bersamaan," imbuh dr Hastry.
"Dan orang yang melihat pertama kali itu sampai hiteris ketakutan, karena melihat banyak luka di tubuh korban," tambah sang dokter forensik.
Setelah itu, dr Hastry pun langsung mengidentifikasi TKP yakni, di dalam kamar korban.
Rupanya, terkuak bahwa dalang Ki Anom, anak dan cucunya ada di kamar yang berbeda dengan sang istri.
"Waktu itu saya ke TKP, saya lihat satu tempat tidur itu hanya bapak, anak dan cucu tidur satu buah kasur," ungkap dr Hastry.
Hal tersebut karena dr Hastry mengaku didatangi oleh arwah dari istri sang dalang, yang bernama Tri Purwati.
"Saya dilihatkan korban yang satunya (read: istri dalang) ada di kamar sebelah. Dan itu ternyata benar," ujar dr Hastry.
"Dia lewat aja gitu di depan saya menuju ke kamar sebelah," tambahnya.
Mendengar pengakuan dr Hastry, Denny Darko tercengang.
"Lewat dalam kondisi hidup menunjukkan seperti itu?" tanya Denny Darko syok.
"Iya, ternyata benar, si ibunya itu dieksekusinya di tempat lain di kamar sebelah," jawab dr Hastry.
"Berarti seakan-akan dokter melihat bahwa korban menunjukkan mayatnya ada di mana?" tanya Denny Darko masih penasaran.
"Iya," tegas dr Hastry.
Baca Juga: Kisah Mistis Pramugari saat Nginap di Kamar Hotel, Dengar Suara Aneh Menakutkan
Didatangi arwah korban seperti itu, dr Hastry pun makin curiga bahwa kasus yang dialami keluarga dalang Ki Anom itu adalah pembunuhan.
Bukan karena minum racun bersama yang pernah kejadian di beberapa daerah.
"Dan itu menunjukkan satu hal penting. Karena kalau meninggal gak bareng berarti terjadi sesuatu yang janggal?" cecar Denny Darko makin penasaran.
Ditanya seperti itu oleh Denny Darko, dr Hastry hanya menganggukkan kepalanya.
Kemudian, dr Hastry pun langsung mengotopsi jenazah istri dalang Ki Anom, yang termasuk saksi mati kasus pembunuhan ini.
Pada jenazah istri Ki Anom, ternyata terdapat luka bekas pukul.
Diduga, istri Ki Anom ini melihat dan mengenali pelaku pembunuhan, karena sempat terjadi perlawanan.
"Ternyata matching nih, dari luka-luka di tubuh ibu ini menunjukkan adanya pemukulan," papar dr Hastry.
"Dia, korban melihat dan mengenali si pelaku," ujar sang dokter forensik.
"Terus dilumpuhkan sama si pelaku," sambung Denny Darko.
"Iya betul memang seperti itu. Itu karena letak lukanya, terus kita yakin ternyata gak meninggal di satu tempat. Ternyata menunjukkan kalau dia meninggalnya di kamar sebelah," papar dr Hastry.
Sementara itu, untuk Ki Anom, anak dan cucunya benar bahwa mereka dibunuh saat sedang tidur.
Baca Juga: Kisah Mistis Dua Orang Pria saat Ngopi di Alas Roban, Ditemani Sosok Mirip Kuntilanak
"Tapi yang ketiga korban yang lain menerima kekerasan dalam kondisi tidur. Banyak kekerasan di kepala, dan dilakukan pada waktu tidur," pungkas dr Hastry.
Pelaku pembunuhan sadis keluarga Ki Anom adalah Sumani.
Polisi menjelaskan, pelakunya merupakan teman dari korban, Sumani yang merupakan warga Desa Pragu, Rembang.
Sumani ditangkap polisi pada 6 Februari 2021 dan ditetapkan jadi tersangka tunggal pada 8 Februari.
Dikatakan polisi, diduga peristiwa ini terjadi karena pelaku memiliki rasa dendam.
Sumani diketahui sempat bertamu ke rumah Ki Anom, sebelum peristiwa mengenaskan itu terjadi. Kini, Sumani sedang menjalani perawatan di rumah sakit setelah diduga hendak bunuh diri.