Anies Baswedan buktikan bahwa virus corona nyata adanya. Hal tersebut diungkapnya di akun Instagram sambil tunjukkan jenazah pasien Covid-19.
Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta menegaskan bahwa wabah virus corona yang saat ini sedang melanda bukanlah fiksi dan sekedar angka statistik. Menurut Anies wabah virus dana data-data tersebut adalah nyata.
"Teman-teman semua, ini bukan fiksi dan bukan sekadar angka statistik," tulis Anies Baswedan di akun Instagramnya @aniesbaswedan 24 Januari 2020.
Baca juga: Sosok Irjen Nico Afinta, Kapolda Jatim yang Disebut Bakal Pengganti Komjen Listyo Sigit Prabowo
Dirinya mengungkap bahwa seorang yang meninggal dengan terdekteksi disebabkan virus Covid-19 berawal dari tertular dari orang lain atau sikap tidak menjaga diri dengan baik. Penularan bisa berakibat fatal jika kondisi memburuk dan akan berakhir pada kematian.
"Ini akhir dari sebuah perjalanan anak manusia yang diterpa wabah: bermula dari tertular COVID-19 dan berujung pada kematian," tambah Anies.
Anies mantan Menteri Pendidikan Indonesia tersebut pun memaparkan fakta dan data. Menurutnya yang terjadi saat ini adalah penularan klaster keluarga.
"Penularan terbanyak saat ini menimpa klaster keluarga. Satu orang terpapar, lalu menularkan pada anggota keluarga lain," ungkap Anies
Selain itu, menurutnya saat ini klaster usia yang banyak terpapar virus Covid-19 adalah kalangan anak muda. Namun merujuk pada data statistik korban meninggal karena Covi-19 adalah klaster berusia tua.
Baca juga: Biografi dan Profil Lengkap Agama Ghea Youbi, Pacar Gian Zola yang Buat Netizen Gagal Fokus
"Fakta saat ini, paling banyak yang terpapar adalah usia muda, tapi paling banyak meninggal adalah usia tua. Janganlah jadi penular. Ikutlah mencegah penularan," tulis Anies.
Pernyataan Anies tersebut dilengkapi dengan sebuah foto jenazah seseorang yang meninggal karena virus Covid-19. Menurutnya kematian bagi pasien Covid-19 adalah hal yang sangat menyedihkan karena tidak ada satu keluarga pun disamping nya.
"Pasien itu baru saja ditutup kain putih. Ikhtiar manusia berhenti di situ. Semua alat dilepas, Ia telah jadi jenazah. Kematian dalam kesendirian, tanpa ada keluarga di sampingnya," ungkap Anies Gubernur DKI Jakarta.