Kabar mengejutkan datang dari klub Persipura Jayapura. Klub berjuluk Mutiara Hitam ini untuk sementara waktu dibekukan dari seluruh aktivitas alias bubar. Alasannya karena faktor finansial yang mengempis di masa pandemi Covid-19.
Hal ini tidak terlepas juga dari keputusan sponsor utama Persipura, Bank Papua, yang menarik dukungannya. Ketidakjelasan mengenai lanjutan kompetisi Shopee Liga 1 diduga jadi salah satu penyebab Bank Papua menarik diri.
Baca Juga : Persipura Jayapura Bubar, Ini Penyebabnya
Langkah Persipura sebelumnya juga dilakukan oleh Madura United. Mereka bahkan lebih dulu mengambil kebijakan tersebut pada akhir tahun lalu. Lagi-lagi karena tidak jelasnya kompetisi sepakbola Shopee Liga 1 di Indonesia.
"Kami putuskan Persipura Jayapura Hentikan seluruh aktifitas, situasi finansial semakin sulit bagi kami untuk terus membayar gaji pemain, pelatih dan seluruh ofisial. Hal ini karena Bank Papua sudah memastikan bahwa mereka tidak dapat membayarkan sisa kontrak yaitu Rp 5 miliar. Jadi terhitung sejak kompetisi terhenti bulan maret tahun lalu, Persipura hanya disokong oleh PT Freeport, Kuku Bima, dan anggaran dari manajemen, walaupun kompetisi tidak berjalan, tetapi Kami tetap membayar gaji seluruh pemain, pelatih dan ofisial," kata Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano, Rabu (06/01/21).
Baca Juga : Persipura Jayapura Dikabarkan Bubar, Ini Kata Menpora
Manajemen Persipura mengaku berat mengambil keputusan bubar, di saat akan tampil di ajang Asia, AFC Cup. Namun, finansial yang mengempis membuat mereka terpaksa harus memutuskan bubar.
"Kami sangat sayangkan situasi ini, padahal kita punya kesempatan untuk berlaga di AFC Cup 2021, karena tidak mungkin kita paksakan tim berjalan tanpa membayar gaji pemain, pelatih dan ofisial. Kami juga kaget dengan kepastian Bank Papua yang tidak bersedia membayar sisa kontrak," ungkapnya.