Fakta menarik Taffix yang tengah dikembangkan para peneliti dari Columbia University mengembangkan sebuah semprotan hidung yang dapat tangkal infeksi Covid-19.
Semprotan ini tengah diuji coba pada musang dan model 3D paru-paru manusia.
Semprotan hidung ini mengandung Lipopeptida yang merupakan lipid dan peptida. Keduanya diklaim mampu mencegah virus corona menyatu dengan memban sel target, caranya dengan menghalangi protein kunci untuk mengambil bentuk yang diperlukan.
Baca Juga: Perusahaan Farmasi Israel Ciptakan Alat Semprot Hidung yang Bisa Lawan Covid-19
Alat semprot hidung tersebut menggunakan hypromellose yang biasanya ditemukan dalam alat semprot hidung antialergi. Saat disemprotkan di hidung, gel dalam Taffix akan membentuk lapisan yang mencegah virus masuk ke membran pernapasan.
Fakta Menarik Taffix, Semprotan Hidung yang Mampu Tangkal Virus Covid-19
1. buatan perusahaan bio farma israel
Sebuah perusahaan farmasi Israel telah berhasil ciptakan alat semprot hidung yang dapat melawan Covid-19. Menariknya, semprotan hidung yang disebut dengan Taffix ini diklaim mampu mengurangi hingga 78 persen risiko penularan Covid-19.
2. Diklaim 78% tangkal virus corona atau covid-19
Selain itu, alat semprot juga mengandung sedikit asam sitrat yang mampu membunuh virus. Selama masa percobaan yang dilakukan di University of Virginia, Taffix mampu membunuh Virus Corona sebanyak 99.99%.
Saat diuji coba dalam kehidupan nyata, Taffix mampu menurunkan risiko terkena Covid-19 hingga 78%. Tak hanya itu, penggunaan Taffix juga tak menimbulkan efek samping apa pun. Alat semprot hidung itu memberikan keamanan lebih untuk masyarakat yang mau beraktivitas.
3. Bertahan 5 jam pasca disemprotkan
Para peneliti percaya, semprotan ini bekerja dan bisa bertahan hingga setidaknya 5 jam. Semprotan hidung juga cukup terjangkau, tahan lama, dan tidak perlu didinginkan. Sayangnya, semprotan ini belum bisa diberikan untuk penggunaan umum.
Baca Juga: Fakta-fakta Bayi 16 Bulan yang Jadi Korban Kekerasan dan Menarik Perhatian Dunia
Seperti alat medis lainnya, semprotan hidung juga perlu melalui uji klinis pada manusia. Selain itu, semprotan juga perlu diproduksi dalam jumlah besar agar memberikan akses ke semua orang.
"Para ilmuwan pun berencana untuk mempercepat pengujian lebih lanjut," kata pihak Columbia University.