Fakta-fakta Bayi 16 Bulan yang Jadi Korban Kekerasan dan Menarik Perhatian Dunia

Fakta-fakta Bayi 16 Bulan yang Jadi Korban Kekerasan dan Menarik Perhatian Dunia

Yuli Nopiyanti
2021-01-04 17:30:04
Fakta-fakta Bayi 16 Bulan yang Jadi Korban Kekerasan dan Menarik Perhatian Dunia
Seorang bayi perempuan bernama Jeongin yang disiksa oleh orang tua angkatnya setelah 10 bulan diadopsi.

Sebuah kasus di Korea Selatan tengah ramai diperbincangkan bahkan menarik perhatian netizen Dunia. 

Pasalnya di kasus meninggalnya seorang bayi perempuan bernama Jeongin yang disiksa oleh orang tua angkatnya setelah 10 bulan diadopsi. Sejak semalam berita mengenai Jeongin pun trending di media sosial.

Baca Juga: Fakta-fakta Jack Ma Pemilik Alibaba Hilang sejak Akhir Oktober

Berikut fakta-fakta bayi 16 bulan yang jadi korban kekerasan dan menarik perhatian dunia

Jeongin Adalah Anak Angkat

Dilansir berbagai sumber, Jeongin mengalami penganiayaan sebulan setelah diadopsi. Bayi Jeongin dikatakan meninggal setelah mengalami kekerasan selama 271 hari setelah diadopsi.

Kekerasan yang Dialami Jeongin Disadari Oleh Gurunya

Kasus kekerasan yang dialami Jeongin pertama kali terungkap oleh guru-guru di tempat penitipan anak setelah bayi tersebut sempat tidak mau menerima makanan apapun. Tak lama kemudian, oleh mereka Jeongin dibawa ke rumah sakit yang membuat orangtuanya marah.

Saat diperiksa, ditemukan bahwa beberapa tulangnya retak, termasuk bagian kepala. Para guru sebelumnya juga sempat merekam bukti-bukti kekerasan pada tubuh bayi itu lalu melaporkannya ke polisi tapi kemudian dipulangkan.

Setelah Diperiksa Ditemukan Tubuh Jeongin Rusak

Pada 13 Oktober tahun lalu, Jeongin dibawa ke UGD dengan keadaan penuh darah karena pankreasnya diamputasi bahkan beberapa organnya juga ditemukan rusak.

Pakar yang melakukan otopsi terhadap tubuh Jeongin dilaporkan sampai mengatakan, 'Bagaimana kamu bisa menjalani kehidupan menyedihkan setiap hari karena parahnya bekas-bekas kekerasan.

Orang Tua Angkat Jeongin Ditangkap Polisi

Polisi pun telah menangkap kedua orangtua Jeongin karena tuduhan menyebabkan anaknya meninggal.

Sebelumnya, dikatakan sudah ada tiga percobaan pelaporan kasus kekerasan tapi polisi baru bertindak. Selain orangtuanya diperiksa, Jeongin menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit.

Jeongin Meninggal di UGD

Sebelum meninggal, Jeongin dikatakan sudah menunjukkan tanda-tanda kekerasan secara fisik maupun mental. Bayi tersebut bahkan tidak menunjukkan emosi yang biasanya ditunjukkan bayi sebelum hidupnya berakhir.

Dalam foto yang viral di media sosial, perbedaan wajah Jeongin sebelum dan setelah diadopsi pun terlihat jelas bahwa ia menjalani hidup yang tidak menyenangkan belakangan ini.

Kasus Jeongin Menarik Perhatian Dunia

Kasus Jeongin pertama kali mendapat perhatian publik setelah dibahas oleh program televisi 'Unanswered Questions' yang tayang pada 2 Januari.

Sejak semalam tanda pagar #정인아_미안해 dan #sorryjeongin menjadi trending sebagai wujud keprihatian sekaligus permintaan maaf publik atas keadaan Jeongin.

Hal ini semakin ramai diperbincangkan setelah sejumlah artis Korea ikut menunjukkan rasa sedihnya pada kasus tersebut.

Jimin Bts Ucapkan Maaf Pada Jeongin


Jimin BTS tampaknya ikut bergolak setelah mendengar kasus tewasnya balita 16 bulan bernama Jung In yang tengah ramai diperbincangkan di Korea Selatan. 

Jimin juva menulis sebuah kalimat pendek di platform Weverse. Isinya adalah permintaan maaf kepada Jung In. 

"Jung In-ah, mianhae," tulis Jimin. 

Baca Juga: Biografi dan Profil Lengkap Agama Jack Ma, Miliarder Tiongkok Pemilik Alibaba yang Hilang

Permintaan maaf ini adalah sebuah kampanye yang dicetuskan lewat sebuah video pendek yang tayang di pengujung episode Unanswered Questions yang menayangkan kasus Jung In. Banyak pemirsa yang mengunggah foto dengan tulisan berisi kata maaf karena merasa gagal melindungi balita malang ini. 

Kampanye ini juga tak hanya dialamatkan kepada Jung In saja, tapi juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik atas kekerasan pada anak. Apalagi sistem yang ada saat ini dianggap masih kurang untuk melindungi anak korban kekerasan. 


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30