Cabai rawit yang diberi pewarna merah beredar di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Berikut ini perbedaan cabai rawit asli dan palsu yang menggunakan cat semprot.
Pasalnya maraknya cabai berpewarna itu membuat resah para pedagang pasar tradisional. Cabai rawit putih yang diberi pewarna merah itu sengaja dilakukan para pelaku untuk meraup keuntungan di tengah mahalnya harga cabai rawit merah.
Baca Juga: Waspada Cabai Menggunakan Pewarna Cat
Kepala POM Banyumas Suliyanto menjelaskan, secara fisik warna dari cabai tersebut tergolong aneh. Berbeda dengan pewarna makanan, warna cabai itu mudah menempel.
"Kalau dilihat dari fisiknya ini bentuknya seperti cat, karena kalau pakai pewarna makanan akan sangat sulit menempel. Ini jelas bukan pewarna makanan," kata Suliyanto.
Ia menambahkan, secara kasat mata ada kemiripan warna itu menggunakan cat kayu. Lebih-lebih ketika dimasukkan dalam air dan alkohol, pewarna tersebut tidak larut.
"Sehingga penampakannya seperti cat kayu," kata dia.
Untuk memastikan pewarna apa yang digunakan, petugas POM dan kepolisian akan melakukan uji laboratorium.
Baca Juga: Cara Lengkap Cek Calon Penerima Vaksin Covid-19 Gratis
"Kandungan kimianya belum dapat kami ketahui, kami akan berkoodinasi dengan kepolisian untuk melakukan uji laboratorium," tutur Suliyanto.
Sementara itu, polisi memastikan akan memproses dan mengusut kasus ini apabila memang ditemukan zat berbahaya.