Cerita Misteri Sungai Bengawan Solo, Dihuni Berbagai Makhluk Gaib hingga Suara Gamelan Keramat

Cerita Misteri Sungai Bengawan Solo, Dihuni Berbagai Makhluk Gaib hingga Suara Gamelan Keramat

Ekel Suranta Sembiring
2020-12-30 16:52:03
Cerita Misteri Sungai Bengawan Solo, Dihuni Berbagai Makhluk Gaib hingga Suara Gamelan Keramat
Sungai Bengawan Solo (foto: Tribun Solo)

Sungai Bengawan Solo yang membentang dari Wonogiri, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur memiliki cerita misteri. Sungai yang selalu meluap saat musim penghujan itu konon juga dihuni banyak makhluk gaib. 

Salah satu cerita mitos yang berkembang di kalangan masyarakat pinggir Sungai Bengawan Solo yaitu keberadaan makhluk bernama Onggo-inggi.

Baca Juga: Cerita Mistis di Mapolsek Pacet Puncak, Konon Ada Sosok Noni Belanda dan Kepala Tanpa Badan Melayang

Sosok makhluk ini dikisahkan berupa kepala seukuran helm dengan rambut hitam panjang. Sosok mitos ini sering digembar-gemborkan untuk menakut-nakuti anak-anak kampung dekat sungai agar tak bermain di Sungai Bengawan Solo melebihi waktu Magrib.

“Wong sak kampung semua tahu cerita Onggo-inggi ini. Bila tak segera pulang saat menjelang malam, bisa digondol Onggo-inggi. Tapi itu cuma mitos. Selama ini belum pernah ada yang lihat,” ujar Budi Utomo, Ketua RT 01/RW 02 Kelurahan Sewu, Jebres, yang berada di pinggir Bengawan Solo.

Menurut Budi, rambut Onggo-inggi konon ceritanya bisa menjerat tangan dan kaki anak-anak yang masih bermain di sungai selepas Magrib.

Baca Juga: Cerita Misteri Dua Jalur Maut di Cianjur, Sering Terjadi Kecelakaan Dikaitkan dengan Kisah Banaspati

“Ciri khas Onggo-inggi menurut cerita rambutnya yang panjang bisa nggubet sikil sama tangan,” imbuhnya.

Selain cerita Onggo-inggi, Budi menuturkan ada mitos tentang memedi tintir atau hantu lampu minyak. Mitos medi tintir diceritakan biasa lewat di Sungai Bengawan Solo pada malam hari dari arah hulu ke hilir. Tapi cerita itu juga hanya mitos.

Menurut Budi, tidak ada tetangga atau kenalannya yang pernah melihat langsung sosok memedi tintir. Mitos lain sungai tersebut menurut sepengetahuan Budi ada di daerah Putat, Kelurahan Sewu. Dulu di lokasi tersebut ada semacam pulau kecil.

Ketika proses pembangunan era 1990-an, berkembang cerita kerap terdengar suara gamelan di pulau kecil itu. Bahkan konon ada pusaka-pusaka yang beterbangan saat itu. “Mitosnya seperti itu. Setelah itu tidak terdengar lagi,” katanya.

Baca Juga: Urban Legend Sarip Tambak Oso di Surabaya-Sidoarjo, Dibunuh Belanda dengan Minyak Babi

Tak hanya mitos, cerita menyeramkan juga datang dari pulau kecil di Sungai Bengawan Solo itu yakni tentang pembantaian sekitar sembilan orang saat tragedi G 30 S PKI. Tujuh hingga sembilan orang nasionalis dan agamis dibunuh pengikut PKI di pulau kecil tersebut.

“Pernah terjadi peristiwa G30 S PKI. Orang-orang nasionalis dan agamis dibunuh di situ. Jumlahnya sekitar tujuh hingga sembilan orang. Saat ini pulaunya sudah tidak ada. Ketika pembangunan tanggul diratakan, jadi gandeng daratan,” urainya.


Share :