FIFA menunda Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia jadi tahun 2023. Gelaran dini ditunda akibat pandemi virus corona yang belum usai membuat badan tertinggi sepak bola dunia itu tak punya pilihan selain kembali memundurkan kick-off ke 2023.
Sebelumnya, Pemerintah telah membangun dan merenovasi besar-besaran venue di enam kota tuan rumah Piala Dunia U-20 Indonesia. Sementara skuad Timnas Indonesia U-19 di bawah naungan pelatih Shin Tae-yong juga digembleng hingga ke luar negeri.
Baca Juga : Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia Ditunda ke Tahun 2023, Ini Kata Ketua PSSI
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi memiliki pandangan terhadap penundaan Piala Dunia U-20 yang sebenarnya tinggal lima bulan lagi. Menurutnya, pemerintah perlu tetap memperhatikan infrastruktur yang sudah dibangun, walau Piala Dunia harus diundur.
"Tentunya semua pihak kecewa dengan penundaan Piala Dunia U-20. Namun ada catatan terkait infrastruktur. Pemerintah dalam hal ini Kementerian terkait dan pemerintah daerah tidak boleh lepas tangan soal infrastruktur," kata Yoyok Sukawi, Senin (28/12/2020).
"Stadion-stadion yang sudah dibenahi itu harus tetap dirawat walaupun Piala Dunia U-20 tidak jadi. Jangan sampai Piala Dunia tidak jadi, kemudian infrastrukturnya dibiarkan. Sayang kalau demikian, biar nanti ketika tahun 2023 Indonesia benar-benar siap dari segi venue," ungkapnya.
Baca Juga : Timnas Indonesia U-19 Tetap TC ke Spanyol Meski Pialas Dunia U-20 Batal
Lebih lanjut, Alamsyah Satyanegara Sukawijaya ini menambahkan, memang tidak mudah dalam situasi pandemi COVID-19, cukup membuat rawan bagi pengerjaan renovasi stadion. Tidak adanya kompetisi, ditambah wabah COVID-19 belum mereda, menjadi penyebabnya.
"Situasi sekarang ini rawan banyak infrastruktur olahraga yang tak terurus. Ini yang harus jadi catatan pemerintah dan terutama yang disiapkan untuk Piala Dunia nanti agar bisa dirawat dengan baik," jelasnya.