Amerika Serikat (AS) janjikan akan menginvestasi besar jika Indonesia mau membuka diplomatik dengan Israel.
Jika Indonesia mengembangkan hubungan dengan Israel, Korporasi Keuangan Pembangunan Internasional AS (DFC) yang merupakan badan pemerintah yang berinvestasi di luar negeri, dapat melipatgandakan portofolio Rp 14 triliun.
Baca Juga: Biografi dan Profil Lengkap Letjen TNI Muhammad Herindra, Wakil Prabowo Pimpin Pertahanan
"Lagi dibicarakan dengan mereka. Apabila mereka siap maka kami akan dengan senang hati mendukung secara finansial lebih dari apa yang kami lakukan," kata Chief Executive Officer DFC Adam Boehler dalam sebuah wawancara hari Senin, 21 Desember 2020 di Hotel King David di Yerusalem.
Diketahui bahwa sebelumnya, janji tm yang sama juga dibuat AS untuk Oman dan Arab Saudi.Tapi, jumlah pendanaan dibatasi karena DFC tak bisa berinvestasi langsung di negara kaya.
Bahkan saat ini Washington juga dikabarkan sangat intens dalam mengeliminir pengaruh China di dunia.
Baca Juga: Kepemimpinan Bulu Tangkis Indonesia Akan Dipegang Kabareskrim dan Kapolda Metro Jaya
Sekedar informasi, selami ini Israel tidak memiliki hubungan diplomatik formal, namun bekerjasama dalam perdagangan dan pariwisata.
Indonesia juga membeli senjata dari Israel pada 1970-an dan 1980-an. Kemudian tentara Indonesia juga sempat berlatih di Israel.
