Terdapat varian baru corona di Inggris yang diberi nama VUI-202012/01 ini dinyatakan dapat menular lebih cepat. Ini bahayanya.
Pemerintah Inggris telah mengumumkan terdapat varian baru Covid-19 di wilayahnya yang diberi nama VUI-202012/01. Bahkan, varian terbaru tersebut dinilai lebih cepat menular.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan analisis menunjukkan varian baru tersebut dapat 70 persen lebih dapat ditularkan daripada varian lama. Ditemukan nilai R sebesar 0,4 atau lebih. Nilai R sendiri pada virus corona dikenal sebagai angka reproduksi yang bisa memprediksi seberapa banyak virus dapat menyebar.
Baca Juga: Daftar Negara yang Punya Varian Baru Corona Selain di Inggris
Pada dasarnya, sebuah virus mengalami mutasi. Seperti influenza musiman yang bermutasi setiap tahun. Varian lain SARS-CoV-2 telah diamati di negara lain, seperti Spanyol.
Varian baru virus corona yang ditemukan ini termasuk mutasi pada protein spike. Perubahan pada bagian protein spike ini dapat menyebabkan virus menjadi lebih menular dan menyebar lebih mudah di antara manusia.
Penularan virus antara spesies yang berbeda juga membantu mendorong perubahan dalam pengkodean genetik virus perkembangan yang telah kita lihat terjadi di SARS-CoV-2 setelah ia melompat ke cerpelai dan kemudian kembali ke manusia di Denmark.
Menurut laporan dari BBC, varian baru dari corona ini pertama kali terdeteksi pada bulan September lalu. Pada November, sekitar seperempat kasus di London adalah varian baru. Dan melonjak hampir dua pertiga kasus pada pertengahan Desember.
Soal asal mula varian virus yang berasal dari Wuhan, China Desember 2019 ini masih menjadi misteri. Namun, pemerintah Inggris menduga muncul pada pasien di Inggris atau telah diimpor dari negara dengan kemampuan lebih rendah untuk memantau mutasi virus corona.
Sampai saat ini, varian baru corona belum dapat dikatakan lebih mematikan berdasarkan hasil riset terbaru para ahli.
Baca Juga: 5 Fakta yang Wajib Diketahui Soal Varian Baru Covid-19, Beberapa Negara Tutup Penerbangan ke Inggris
Kemudian, apakah varian baru virus ini tidak mempan oleh vaksin yang tengah dikembangkan. Para ahli menjawab, vaksin melatih sistem kekebalan untuk menyerang beberapa bagian virus yang berbeda, jadi meskipun bagian dari spike telah bermutasi, vaksin tetap berfungsi.
Namun, masih ada saja kekhawatiran saat penyuntikan vaksin dilakukan, terjadi perubahan pada virus sehingga menghindari efek penuh dari vaksin dan terus menginfeksi orang. Ini menjadi hal yang paling mengkhawatirkan dari mutasi virus.
Terakhir, varian baru ini bisa menempatkan virus corona pada posisi yang mirip dengan flu, di mana vaksin perlu diperbarui secara rutin. Untungnya vaksin yang dikembangkan saat ini sangat mudah untuk diubah.