Meski vaksinasi COVID-19 di Indonesia belum dimulai, dan masih menunggu emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Rupanya, ada beberapa fakta pre order vaksin COVID-19 sudah dilayani di sejumlah rumah sakit.
Diketahui bahwa salah satu rumah sakit yang melayani pre order vaksin COVID-19 adalah RS Universitas Islam Indonesia (RS UII).
Baca Juga: Indonesia Perkirakan Vaksinasi Mulai Akhir 2020
Direktur Utama RS UII Widodo Wirawan juga mengatakan bahwa ada permintaan dari Kementerian Kesehatan untuk mendata pemesanan.
"Nggak, sebenarnya dari Kemenkes sudah meminta rumah sakit untuk mendata yang 1,2 juta kan untuk nakes. Nah, Januari-Februari masuk 45 juta dosis. Jadi pemerintah sudah mulai mendata ke rumah sakit yang mau memesan siapa dan lewat asosiasi rumah sakit juga sudah. Cuma nanti tiap rumah sakit beda timing-nya, ada yang menunggu," ujarnya.
Berikut bebrapa fakta-fakta menganai pre order vaksin COVID-19:
Cara pre order vaksin
Di sejumlah rumah sakit, termasuk RS UII, pre order vaksin COVID-19 dilayani dengan pemesanan melalui call center yang tersedia. Kedatangan vaksin diperkirakan.
Harga vaksin mulai dari Rp 450 ribu
Secara resmi, pemerintah belum menetapkan harga vaksin COVID-19 untuk skema vaksinasi mandiri. Karena itu, pre order vaksin COVID-19 di sejumlah rumah sakit masih menggunakan harga perkiraan.
"Biaya itu kisaran ya, jadi estimasi karena ini juga aslinya kita kan menunggu dari pemerintah ya. Itu kisaran Rp 450-500 ribu per dosis suntikan," kata Widodo.
Vaksin yang bisa dipesan
Saat ini Indonesia telah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac-Biotech. Namun, dalam keputusan Kemenkes, ditetapkan ada 6 jenis vaksin yang bisa digunakan. Sinovac merupakan salah satunya. Jenis vaksin yang bisa dilakukan pre order di RS belum ditentukan jenis dan mereknya.
"Nggak (bukan Sinovac), mereknya kan dari pemerintah kan tiga merek itu kemungkinan besar. Jadi kita menunggu, tapi kami sudah diminta order. Jadi kami bantu pemerintah untuk nanti begitu sudah di-acc kemudian dari kami Bio Farma sudah bisa menyalurkan dan kami langsung bisa," kata Widodo.
Baca Juga: Respon Pemerintah soal Efektivitas Vaksin Corona Sinovac Basmi Corona
Sudah ada peminat
Rupanya walaupun masih diselimuti ketidakpastian, pre order vaksin COVID-19 rupanya sudah dilirik peminat. Hal ini dibenarkan oleh Widodo.
"Sudah ada yang mendaftar, jadi bisa dikatakan antusiasmenya tinggi," sebutnya.
Tanggapan dari jubir vaksinasi COVID-19
Prof Wiku Adisasmito, salah seorang juru bicara program vaksinasi COVID-19, mengaku belum mengetahui kebijakan pre order vaksin COVID-19 di sejumlah rumah sakit. Yang pasti, BPOM hingga saat ini belum mengeluarkan izin penggunaan darurat atau EUA untuk vaksin COVID-19.