Pilkada 2020 akan berlangsung pada Rabu 9 Desember 2020. Untuk mencegah agar tak mudah terhasut hoaks, terdapat beberapa tips yang sangat ampuh.
Jelang Pilkada 2020, masih banyak ditemukan hoaks atau berita bohong yang sangat mengkhawatirkan, terutama di media sosial.
Untuk itu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Widodo Muktiyo mencontohkan hoaks Pilkada 2020 seperti beredarnya skor debat yang memenangkan salah satu pasangan calon (paslon).
Baca Juga: Jelang Pilkada 2020, Satgas Covid-19 Dapat Bubarkan Kerumunan di TPS
"Ketika Pemilihan Walikota di Pasuruan. Skor itu memenangkan salah satu kandidat sehingga kandidat lain kemudian melaporkan terkait dengan skor itu, padahal KPU tidak membuat pen-skoran dalam debat," katanya di situs Kominfo.
Berdasarkan catatan Direktorat Pengendalian Konten Internet Ditjen Aptika, hingga akhir bulan lalu, sebanyak 90 persen berita bohong atau hoaks yang beredar di tengah masyarakat disebarluaskan secara sengaja melalui dunia digital.
Beberapa hoaks ini dijadikan sebagai alat propaganda dan 61 persen bersifat menghasut, bahkan datanya yang tidak akurat berjumlah 59 konten hoaks.
Tips Menangkal Hoaks Agar Tak Terhasut Jelang Pilkada 2020
1. Hati-hati dengan judul provokatif
Berita hoaks seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif.
Isinya pun bisa diambil dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoaks.
2. Cermati alamat situs
Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link, cermatilah alamat URL situs yang dimaksud.
Baca Juga: Jelang Pilkada 2020, Pemerintah Harap Tak Timbulkan Klaster Baru Coro
3. Periksa fakta
Anda bisa mencari informasi di media-media mainstream dan terpercaya.
4. Cek keaslian foto
Di era teknologi digital saat ini, bukan hanya konten berupa teks yang bisa dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video. Untuk memastikan keaslian sebuah foto atau video, Anda bisa menelusurinya di Google Image atau Yandex.
5. Ikut serta grup diskusi anti-hoaks
Di grup-grup diskusi ini, netizen bisa ikut bertanya apakah suatu informasi merupakan hoax atau bukan, sekaligus melihat klarifikasi yang sudah diberikan oleh orang lain.