Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengungkapkan ada campur tangan Amerika Serikat dibalik kepulangan Habib Rizieq Shibab di Indonesia.
Pernyataan tersebut dikatakan Mahfud saat merespon terjadinya aksi demonstrasi di rumah pribadinya di Madura, Jawa Timur, dalam wawancara dengan Karni Ilyas yang dipantau lewat akun Youtube Karni Ilyas Club, Sabtu 5 Desember 2020.
Dia tidak menampik isu intelijen yang mengatakan bahwa kepulangan Rizieq ke Indonesia atas desakan Pemerintah Amerika Serikat kepada Arab Saudi mengingat Indonesia kian erat berhubungan dengan China.
Baca Juga: Sosok Polisi Berpangkat Aiptu yang Berani Tantang FPI dan Habib Rizieq Shihab
Rizieq dipulangkan agar bisa menghantam isu kedekatan hubungan ekonomi dengan Negeri Tirai Bambu.
“Ya, itu analisis intelijen, sah-sah saja, tapi yang pasti pemerintah membuka pintu buat dia untuk kembali dan menjamin hak hukumnya,” ujar Mahfud.
Dalam kesempatan yang sama, Mahfud juga menjelaskan, bahwa Rizieq Shihab sewaktu berada di Arab Saudi sempat terbelit masalah hukum karena dianggap mengumpulkan uang secara ilegal.
Pasalnya, hampir setiap hari dia didatangi tamu dan diberi sejumlah uang.
Baca Juga: Anies Baswedan Berupaya Untuk Perbaikan Iklim Setelah Terpilih Jadi Wakil Ketua C40 Cities
Mahfud mengatakan, bahwa di Indonesia hal tersebut biasa dilakukan oleh orang yang mengunjungi tokoh agama, sehingga persoalan hukum tersebut selesai.
“Kemudian tanggal 2 November dia mengurus izin di imigrasi agar bisa pulang. Diberi exit permit karena overstay. Tapi, dia tidak mau dibilang overstay karena nanti tidak bisa kembali lagi. Lalu, diurus dan clear imigrasi, tapi diberi waktu pulang maksimal 11 November dan dia pulang sebelum tanggal itu. Jadi, sebenarnya tidak ada masalah jika dia mau pulang ke Indonesia. Masalahnya di Arab Saudi sana,” jelas Mahfud.