Fakta perkawinan atau penggabungan terbesar antara Gojek dan Grab mulai tercium. Diketahui bahwa kini kedua entitas bisnis itu disebut telah mengalami kemajuan.
Apabila penggabungan itu terlaksana, ini menjadi penggabungan terbesar di Asia Tenggara. Bahkan penggabungan kedua perusahaan ini akan mengakhiri kedua perusahaan untuk meraih dominasi dalam bisnis aplikasi transportasi online yang kini bertransformasi menjadi superapp.
Selain itu, jika merger itu terjadi, dampaknyan tidak hanya dialami oleh Gojek maupun Grab saja. Perusahaan yang ikut menyuntik ke kedua entitas startup itu juga akan mendapat keuntungan.
Baca Juga: PBB Cabut Tanaman Ganja dari Status Obat Berbahaya Jadi Tanaman Medis
Diketahui bahwa emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia (TLKM) melalui anak usaha PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menyuntikan dananya ke Gojek.
Sebelumnya, emiten otomotif PT Astra International Tbk. (ASII) lebih dulu melakukan investasi di Gojek.
Terkait dengan investasi Telkomsel ke Gojek senilai US$150 juta atau setara dengan Rp2,1 triliun. Dengan begitu, Investasi itu diyakini akan memuluskan langkah operator seluler untuk mengeruk pendapatan baru di layanan digital.
Baca Juga: Pejabat Amerika Serikat Sebut Israel Dalang Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran
Kemudian, di tahun lalu, ASII dan Gojek mengumumkan pembentukan perusahaan patungan yang bergerak di bisnis penyewaan kendaraan bagi mitra pengemudi Go-Car.
Untuk diketahui bahwa investasi sebesar US$100 juta dari Astra adalah bagian dari ronde pendanaan Seri F ke Gojek. Kemudian melalui modal tersebut, Astra akan menyertakan modal senilai US$250 juta ke Gojek.