Presiden Jokowi mengatakan angka kesembuhan corona di Indonesia mencapai 83,6 persen saan 9 bulan bersama corona. Angka tersebut lebih baik dari rata-rata dunia yang mencatatkan angka kesembuhan di angka 69,03 persen.
Hal tersebut dikatakan Jokowi saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Selasa 1 Desember 2020.
Dalam kesempatan itu Jokowi mengaku, dirinya bakal memberikan peringatan keras jika sedikit saja terjadi peningkatan kasus corona.
"Dan di beberapa kota, kabupaten itu ada kenaikan. Itu segera dikejar dan dihentikan, jangan sampai terus menanjak ke atas. Dan juga 1, 2, 3 provinsi yang perlu diberikan perhatian," ujarnya.
Kemudian, angka aktif corona juga semakin mebaik sejak bulan September yang mencapau 16,69 persen.
Baca Juga: Fakta Terbaru Soal Virus Corona, Masa Isolasi Penderita Covid-19 Cukup 5 Hari
Angka ini menurun di bulan Oktober menjadi 14,26 persen. Di bulan November angka ini kembali turun menjadi 13,75 persen.
"Artinya semakin bulan semakin bulan semakin baik. Sekarang ini 13,25 persen ini juga lebih baik dari angka rata-rata dunia di angka 28,55 persen," ujar Jokowi.
Berdasarkan data itu, Jokowi mengaku sangat optimis terhadap pengendalian pandemi corona di Indonesia.
Secara khusus, Jokowi menyoroti dua provinsi yang mencatatkan penambahan kasus corona tertinggi, yakni Jawa Tengah dan DKI Jakarta. Dalam 2-3 hari terakhir, terjadi peningkatan kasus virus corona yang sangat drastis di kedua provinsi ini.
Jokowi pun mengingatkan Menteri Dalam Negeri serta para gubernur, bupati dan wali kota untuk mengendalikan laju penularan Covid-19 di daerah masing-masing.
Sekedar informasi, para ahli melalui sebuah penelitan mengatakan, masa isolasi para penderita corona cukup selama 5 hari.
Baca Juga: Bio Farma Pasang Barcode di Vaksin Covid-19 Cegah Adanya Penimbunan
Hal ini mengacu pada virus corona menjadi paling menular sekitar dua hari sebelum gejala dimulai, dan lima hari setelah menunjukkan gejala.
Perkembangan kasus infeksi corona di Indonesia pada 1 Desember 2020, mengalami kenaikan 5.092. Dengan penambahan tersebut, angka positif Covid-19 menjadi 543.975 orang.
Pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 4.363 orang, sehingga total menjadi 454.879 orang. Sementara pasien corona yang meninggal dunia bertambah 136 orang, sehingga keseluruhan menjadi 17.081 orang.
Terakhir, Direktur Digital Healthcare PT Bio Farma (Persero), Soleh Udin Al Ayubi, mengatakan pihaknya akan memasak barcode di setiap vaksin Covid-19 untuk cegah penimbunan.
Kemudian, dia mengatakan proses produksinya ada bentuk jadi hingga pengemasan ulang (repackaging). Hal ini akan berkaitan dengan identifikasi dari vaksin itu sendiri.
Selanjutnya yang tak kalah pelik adalah terkait rantai distribusi. Sebagaimana yang sudah banyak diberitakan, vaksin ini membutuhkan penyimpanan dengan suhu khusus.
"Kita juga punya tantangan terkait supply and demand. Suplai terbatas, demand luar biasa. Ini yang akan bisa memonitor apa yang terjadi di lapangan," katanya.