Wabah virus corona masih belum mereda bahkan beberapa negara juga berlomba-lomba membuat vaksin virus corona atau covid-19. Dikabarkan juga bahwa pengembang vaksin virus Corona (COVID-19) Sputnik V buatan Rusia mengajak perusahaan farmasi Inggris-Swedia, AstraZeneca, untuk mengkombinasikan vaksin eksperimental mereka untuk meningkatkan efikasi atau kemanjuran.
Pasalnya dalam uji coba sementara, otoritas Rusia mengklaim vaksin Soutnik V efektif 92 persen dalam melindungi orang-orang dari virus corona.
Baca Juga: Vaksin Sinovac Lulus Uji Mutu BPOM
Sedangkan untuk vaksin AstraZeneca (AZ) mengklaim vaksin buatannya efektif 70 persen dalam uji coba penting dan bisa mencapai level efikasi hingga 90 persen.
"Jika mereka melakukan uji klinis baru, kami menyarankan untuk mencoba rejimen menggabungkan suntikan AZ dengan vektor adenoviral manusia pada #SputnikV untuk meningkatkan kemanjuran," pernyataan pengembang vaksin Corona buatan Rusia.
"Menggabungkan vaksin mungkin terbukti penting untuk vaksinasi ulang," tambahnya.
Disis lain AstraZeneca juga menyatakan pihaknya akan memproduksi 200 juta dosis vaksin Corona pada akhir tahun 2020 ini.
Vaksin Corona buatan AstraZeneca dipandang sebagai salah satu harapan terbaik bagi banyak negara berkembang karena harganya yang lebih murah dan kemampuannya untuk diangkut pada suhu lemari pendingin yang normal.
Bahkan Direktur Eksekusi AstraZeneca, Pascal Soriot, seperti dikutip Bloomberg News menuturkan kemungkinan untuk melakukan uji coba global tambahan untuk menilai efikasi vaksin Corona buatannya.
Kepala Penasihat Sains untuk pemerintah Inggris, Patrick Vallance, juga menegaskan bahwa poin utama soal vaksin Corona buatan AstraZeneca adalah vaksin itu bekerja, saat ditanya soal keraguan yang muncul.
Baca Juga: Meski Efektif 95% Lawan Covid-19, Presiden Putin Tak Bisa Disuntik Vaksin Sputnik V