Pandemi corona membuat perubahan dalam kehidupan manusia. Namun, ternyata terdapat beberapa daftar pekerjaan yang banyak dibutuhkan usai pandemi corona.
Pernyataan ini berdasarkan data dari Badan Perencanaan dan Pengembangan (Barenbang) Kementerian Ketenagakerjaan yang menyampaikan ada 10 jenis pekerjaan yang bakal banyak dibutuhkan pasca pandemi corona.
Dalam webinar bertajuk Analisis Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Perluasan Kesempatan Kerja, Selasa 24 November 2020, Kepala Barenbang Bambang Satrio Lelono mengatakan, terdapat 10 pekerjaan yang dimaksud terdiri dari profesional penjualan, pemasaran dan hubungan masyarakat (humas) berada di urutan teratas sebanyak 18,7%, pekerja penjualan lainnya sebanyak 13,5%.
Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Menunjukkan Efektifitas hingga 90 Persen Mencegah Covid-19
Kemudian, teknisi operasi TIK dan pendukung pengguna sebanyak 4,4%, pengemudi mobil, van, dan sepeda motor sebanyak 3,8%, tenaga perkantoran umum sebanyak 3,8%, operator mesin stasioner lainnya sebanyak 3,2%, buruh pertambangan dan konstruksi sebanyak 3,1%, pekerja instalasi dan reparasi peralatan listrik sebanyak 2,8%, profesional administrasi sebanyak 2,4%, dan pekerja kasar lainnya 2,3%.
Dari segi keterampilannya, keterampilan teknologi menjadi yang paling dibutuhkan setelah pandemi berakhir hingga 26,9%, keterampilan fisik dan manual sebanyak 6,2%, keterampilan emosional dan sosial 4,1%, keterampilan kognitif lanjutan 1,9%, keterampilan kognitif dasar 0,9% dan seluruh jenis keterampilan di atas sebanyak 42,4%.
Baca Juga: Presiden Jokowi Beri Arahan Baru Agar Libur Akhir Tahun Dikurangi
Selain pelatihan teknologi, pelatihan terkait lainnya yang juga dibutuhkan adalah pelayanan dan jasa 14,8%, teknisi 15,5%, marketing 9,1%, soft skill atau emosional 9,1%, kewirausahaan atau bisnis 5,2%, komunikasi 1,8%, administrasi dan akuntansi 1,4% dan bahasa 0,7%.
Adapun survei yang dilakukan oleh Barenbang ini mengikutsertakan sebanyak 1.105 perusahaan dari 17 sektor ekonomi. Metode survei yang digunakan adalah pengambilan data secara daring dan telepon serta metode sampling dengan probability MoE 3,01%. Ditambah basis data Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP). Survei ini dilaksanakan sepanjang bulan Agustus 2020 lalu.