Ditengah pandemi Covid-19 yang mulai menghantam kehidupan umat manusia di dunia, harapan akan ditemukannya vaksin menjadi isu yang selalu didengungkan.
Banyak pihak dari berbagai negara berupaya keras untuk menciptakan "tameng" pelindung dari infeksi virus SARS-CoV-2.
Kini, salah satu harapan datang dari Inggris.Hasil penelitian lanjutan dalam upaya pengembanganvaksin Oxford dikabarkan menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Baca Juga: Waketum IKA UNPAD, Adrian Zakhary Ikut Dalam Acara Tanam Pohon di Gedung Rektorat
vaksin tersebut ternyata menunjukkan respons kekebalan yang lebih kuat pada orang berusia 60-70 tahun.
Temuan ini tentu meningkatkan harapan bahwa vaksin tersebut dapat melindungi kelompok usia yang justru paling berisiko terkena virus corona.
Pada kesimpulan dalam penelitian tahap kedua yang terbit dalam jurnal Lancet, peneliti memberikan vaksin kepada 560 sukarelawan dewasa yang sehat.
Selanjutnya, dalam tahap ketiga, peneliti juga menguji apakah vaksin dapat menghentikan orang mengembangkan Covid-19 yang lebih besar.
Hasil awal dari tahap penting ini diharapkan bisa segera dipublikasikan dalam beberapa minggu mendatang.
Disisi lain pemimpin dalam penelitian di Universitas Oxford, Prof Andrew Pollard mengaku sangat senang dengan hasil tersebut.
Namun, tentang pertanyaan apakah vaksin ini mampu melindungi orang dari infeksi Covid-19, Andrew merasa penelitian ini belum sampai ke sana. Dia mengatakan, masih akan ada beberapa data yang dirilis sebelum Natal.
Baca Juga: Presiden Jokowi Hadiri KTT APEC 2020 Secara Virtual
Vaksin Oxford dibuat dari versi lemah virus flu biasa -dikenal sebagai adenovirus, dari simpanse, yang telah dimodifikasi sehingga tidak dapat tumbuh pada manusia.
Penelitian vaksin ini dimulai pada bulan Januari, dan dikembangkan dalam waktu kurang dari tiga bulan.
Kemudian vaksin ini memulai uji coba pada manusia yang pertama di Eropa pada bulan April lalu.