Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, akan ada 160 juta dosis vaksin corona yang siap disuntikan secara mandiri ke 75 juta masyarakat Indonesia.
"Kemarin pemerintah sudah menugaskan Kementerian BUMN nanti untuk membantu vaksin mandiri itu kurang lebih untuk 75 juta jiwa atau sekitar 160 juta lebih dosis," terangnya dalam konferensi pers virtual, Rabu 18 November 2020.
Dari 160 juta dosis yang disiapkan memang hanya diperuntukkan untuk 75 juta orang. Tujuannya agar ada cadangan vaksin sekitar 10% dari dosis yang tersedia. Sebab 1 orang akan disuntik sebanyak 2 kali.
Baca juga: Fakta Paling Baru Vaksin Pfizer yang Terbukti 95% Lulus Uji Klinis Tangkal Corona
Erick menjelaskan vaksinasi corona juga diprioritaskan untuk masyarakat dalam rentang usia 18 tahun sampai dengan 59 tahun.
Untuk vaksinasi mandiri ini, Kementerian BUMN menugaskan 2 BUMN yakni PT Biofarma (Persero) dan PT Telkom Indonesia (Persero). Proses distribusi vaksinasi corona mandiri ini akan dilakukan serba digital.
Oleh karena itu, Telkom diikutsertakan untuk membentuk sistem digital. Erick yakin sistem IT yang dibangun akan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan transparansi dalam proses distribusi vaksin.
Dalam proses distribusi vaksin mandiri ini, Kementerian BUMN mempercayakan ke PT Telkom Indonesia dan PT Bio Farma (Persero). Telkom diikutsertakan untuk mempersiapkan sistem informasi yang terintegrasi secara keseluruhan proses vaksinasi mandiri. Di samping itu, Telkom juga tengah bertransformasi menjadi perusahaan telko digital.
Selain mengintegrasikan data secara nasional, Telkom juga membuat sistem informasi untuk distribusi vaksin. Nantinya vaksin mandiri akan disertakan barcode yang bisa di-scan untuk mengetahui berbagai informasi tentang vaksin itu.
Tak hanya itu Bio Farma menyiapkan aplikasi untuk proses vaksin mandiri. Nah masyarakat yang ingin membeli vaksin prosesnya secara keseluruhan akan melalui aplikasi ini. Mulai dari pra pemesanan, pembayaran hingga tiket untuk melakukan vaksinasi.
Aplikasi itu juga bertujuan untuk menutup kemungkinan terjadinya penimbunan vaksin di satu wilayah. Bio Farma akan mengirim pasokan vaksin berdasarkan data pre-order vaksin yang masuk melalui aplikasi.
Masyarakat yang ingin membeli vaksin COVID-19 secara mandiri ini memang akan diharuskan melakukan pre-order di aplikasi. Kemudian akan diinformasikan tempat vaksinasi terdekat. Selain itu pembayaran juga dilakukan melalui aplikasi, kemudian barulah muncul semacam tiket untuk melakukan vaksinasi di tempat yang telah ditentukan.
Vaksin Pfizer telah terbukti 95% lulus uji klinis dapat menangkal virus corona. Menurut rencana, vaksin tersebut akan didistribusikan pada bulan depan.
Baca Juga: Vaksin Pfizer Siap Didistribusikan Bulan Depan Setelah Terbukti 95% Uji Klinis
Perusahaan Pfizer dan BioNTech telah mengamankan otorisasi penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin corona bulan depan.
Berdasarkan hasil uji coba terakhir menunjukkan vaksin itu memiliki tingkat keberhasilan 95% dan tidak ada efek samping yang serius.