Sains dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan yang muncul dari pengelompokkan secara sistematis dari berbagai penemuan ilmiah.
Data itu berupa fakta-fakta, prinsip-prinsip, model-model, hukum-hukum alam, dan berbagai teori yang membentuk pengetahuan ilmiah berbagai hasil kegiatan sains dari berbagai penemuan sebelumnya.
Di zaman kuno juga sudah banyak penemuan sains yang berpengaruh di dunia dan masih dikembangkan sebagai bagian dari ilmu pengetahuan hingga saat ini.
Berikut beberapa penemuan sains yang paling berpengaruh di dunia:
Baca Juga: 5 Tradisi Mengerikan yang Pernah ada di Dunia, Sudah Pernah Lihat?
1. Ilmu medis modern
Yunani merupakan negara dengan peradaban yang luar biasa dan semua gagasan sains dari ilmuwan Yunani menjadi dasar bagi perkembangan sains di tanah Eropa hingga kini. Salah satu penemuan sains di masa Yunani kuno adalah ilmu medis dan kedokteran modern pertama yang memisahkan medis dengan hal-hal mistis.
Dilansir Britannica, Hippocrates adalah seorang dokter asal Yunani yang meletakkan dasar atau fondasi bagi ilmu kedokteran modern. Hippocrates lahir di pulau Cos, Yunani pada 460 Sebelum Masehi dan meninggal dunia di Larissa, Yunani pada 375 Sebelum Masehi. Pada zamannya, Hippocrates terkenal sebagai dokter dan ilmuwan yang menentang hal-hal mistis jika dikaitkan dengan medis.
Sistem pengobatan yang ia lakukan terhadap pasien juga tergolong modern karena berhubungan dengan diagnosis klinis, obat-obatan medis, dan terapi fisiologis. Hal tersebut ia lakukan karena Hippocrates mampu mendiagnosis dan menjelaskan gejala-gejala penyakit medis secara akurat.
Bahkan, Hippocrates juga merupakan tabib pertama di dunia yang melakukan penggolongan atau klasifikasi penyakit sesuai dengan diagnosis ilmiah. Langkah-langkah revolusioner yang diterapkan oleh Hippocrates terbukti dapat membuka jalan bagi ilmu kedokteran modern di dunia barat hingga saat ini.
2. Sistem penghitungan astronomi
Sebuah perangkat mekanik kuno yang menjadi dasar bagi perangkat penghitungan modern seperti kalkulator dan komputer rupanya sudah ada sejak 2 ribu tahun lalu. Pada zaman dulu, bangsa Babilonia terkenal mahir dalam menghitung dan memprediksi kejadian-kejadian yang berkaitan dengan astronomi, misalnya gerhana.
Nah, di lain sisi, bangsa Yunani merupakan bangsa yang cerdas yang dapat menciptakan alat-alat untuk mendukung teori-teori astronomi yang pernah dicetuskan oleh bangsa Babilonia tadi. Makanya, dibuatlah alat bernama antykhitera, yakni sebuah alat mekanik yang dapat menghitung dan melakukan prediksi terhadap gerhana, seperti ditulis dalam Nature.
Alat mekanik tersebut sudah sangat tua, usianya bisa mencapai 2.000—2.500 tahun. Hasil studi dan penelitian yang dilakukan oleh ahli sejarah menyimpulkan bahwa alat tersebut sudah digunakan di Yunani sejak 205 Sebelum Masehi. Ini menandakan bahwa bangsa Yunani dan Babilonia kuno sudah mengenal dunia astronomi dengan cukup baik di zamannya.
Baca Juga: 5 Tradisi Unik di Dunia Masih Dilestarikan, Ada Tradisi Berbagi Istri Lho!
3. Olimpiade
Olimpiade merupakan salah satu turnamen olahraga terbesar di dunia dan ternyata sudah ditemukan oleh bangsa Yunani sejak 776 Sebelum Masehi, seperti dicatat dalam laman Olympic. Pada saat itu, seluruh bangsa Yunani selalu rutin menyelenggarakan turnamen untuk menghormati dewa mereka, yakni Zeus.
Nama Olimpiade sendiri diambil dari nama gunung yang diyakini sebagai takhta Zeus di Bumi, yakni Olimpus. Sejak semula, turnamen Olimpiade sudah diadakan selama 4 tahun sekali dan diikuti oleh peserta-peserta terbaik dari seluruh penjuru dataran Yunani. Uniknya, Olimpiade di zaman kuno juga dapat menghentikan perang saudara untuk sementara waktu.
Kini, Olimpiade masih tetap digelar di dunia dan diikuti oleh hampir semua negara. Olimpiade 2020 yang seharusnya dilaksanakan pada Juli—Agustus 2020 di Jepang harus ditunda sampai tahun berikutnya akibat pandemik virus corona. Pesta olahraga akbar ini memang merupakan salah satu warisan sejarah dari bangsa Yunani kuno yang cukup berpengaruh di dunia.
4. Teori mengenai Bumi yang mengelilingi Matahari
Teori yang menyatakan bahwa Bumi dan planet-planet lainnya mengelilingi Matahari juga disebut teori heliosentris. Mungkin ada banyak orang yang menganggap bahwa heliosentrisme pertama kali digagas oleh Nicolaus Copernicus pada era 1500-an. Namun, nyatanya anggapan dan gagasan mengenai heliosentris sudah ada sejak Sebelum Masehi.
Seorang ilmuwan dan filsuf Yunani kuno bernama Aristarchus dari Samos telah menggagas bahwa Bumi seharusnya bergerak mengelilingi Matahari sebagai bintang besarnya, seperti dicatat dalam Ancient History. Aristarchus sudah menggagas teori tersebut pada abad ke-3 Sebelum Masehi.
Meskipun gagasan tersebut memang masuk akal, pada saat itu belum ada pembuktian dan penghitungan kompleks seperti saat ini. Teknologi yang mereka gunakan juga terbilang masih sangat sederhana sehingga gagasan sains kuno tersebut hanya menjadi sebatas gagasan yang tidak mudah dipercaya oleh banyak orang.
Baca Juga: 5 Hewan Punya Warna Indah dan Unik di Dunia, Sudah Pernah Lihat?
5. Kompas
Saat ini, sudah ada begitu banyak peta dan petunjuk arah yang bisa digunakan oleh semua kalangan melalui teknologi smartphone dan internet. Namun, pada zaman dulu, petunjuk arah adalah sesuatu yang dianggap sangat canggih dan berharga bagi kalangan tertentu, misalnya pemimpin pasukan kerajaan sebuah negara.
Nah, rupanya kompas tradisional sudah ada di Tiongkok sejak tahun 400 Sebelum Masehi. Dicatat dalam The National High Magnetic Field Laboratory, kompas pertama di dunia ditemukan di Tiongkok dan kala itu digunakan untuk mengatur dan menyelaraskan lingkungan dengan kehidupan sehari-hari. Mereka menggunakan batuan atau mineral magnetik alami yang dibentuk menyerupai sendok.
Justru, petunjuk arah Selatan yang ada dalam kompas kuno tersebut merupakan fungsi tambahan yang digunakan oleh pedagang Tiongkok supaya mereka tidak tersesat pada saat melewati gurun. Dengan kata lain, kompas yang ditemukan oleh orang-orang Tiongkok kuno bisa berfungsi ganda, yakni sebagai fengsui sekaligus petunjuk arah.
Sumber IDN Times