Seorang pawang buaya bernama Mang Syarif memiliki kisah mistis saat menangkap buaya pemangsa manusia di Sungai Lubuk Bunter Desa Kimak, Kecamatan Merawang Bangka, pada empat tahun yang lalu.
Mang Syarif bercerita seoal petunjuk ghaib yang dia dapat dalam mimpi, sebelum buaya hitam pemangsa manusia ditangkap.
Baca Juga: Cerita Mistis Jembatan Benteng Pontianak, Mulai Kecelakaan Hingga Sosok Tanpa Kepala
"Amang ade mimpei depereh urang binein, sikok bediri di adep amang, sikok agik langsung dudok de pangku amang (saya mimpi ada dua perempuan datang. Satu perempuan bediri di depan, dan sau perempuan lagi langsung duduk di pangkuan saya)," kata Mang Syarif.
Dalam mimpnya, lanjut Mang Syarif, perempuan yang duduk di pangkuannya, berkulit coklat dan mengenakan baju atau jubah hitam.
Sedangkan perempuan yang hanya berdiri, berkulit kuning langsat, mengenakan jubah putih.
Baca Juga: Cerita Mistis Gadis Indigo, Ungkap Sosok Penunggu Candi Gedong Songo
"Sikok puteh sikok item. Yang puteh bediri, yang item dudok depangku amang (satu hitam, satu putih, yang hitam duduk di pangkuan saya)," katanya.
Dari mimpi itu pula, Mang Syarif, yakin, pancing berumpan tupai yang dia pasang di Sungai Lubuk Bunter Desa Kimak, mengenai sasaran. Setelah terbangun dari tidur, Mang Syarif pun bersiap-siap turun ke air menggunakan perahu menyusuri sungai bersama tim. Hasilnya, memang betul, seekor buaya sepanjang 4 meter, lebar 63 cm, bobot sekitar 350 kg, berwarna hitam, dia dapatkan.
Umur buaya hitam ini tak kurang dari 80 tahun. Dulu, mungkin buaya hitam ini (secara ghoib) ada yang punya (yang pelihara). Namun mungkin orangnya (si pemilik buaya) sudah meninggal dunia," kata Mang Syarif.
Baca Juga: Cerita Misteri Watu Sigong di Klaten, Dianggap Keramat dan Sekali-sekali Terdengar Suara Gamelan
Yang jelas kata Mang Syarif, hanya buaya yang memangsa korban, yang dia cari. Sedangkan buaya yang tak pernah menerkam manusia, dia tak akan menangkapnya.
"Maksudnya, kalau dia (buaya) tidak salah, maka dia tidak akan mau makan pancing. Di sungai ini (Lubuk Bunter Kimak) banyak buayanya, tapi cuma yang bersalah yang akan makan pancing amang," kata Mang Syarif, menyebut, satu buaya kuning yang sedang dia cari karena diduga bersama buaya hitam.