Denmark menjadi negara terbaru yang mengembangkan vaksin Covid-19, setelah hasil penelitian di cerpelai atau sejenis musang menunjukkan hasil efektif dan positif.
Dilansir dari Antara, Otoritas pekan lalu memulai rencana pemusnahan 17 juta cerpelai milik Denmark, salah satu populasi terbesar di dunia.
Baca Juga: Melihat Cara Kerja Vaksin Pfizer yang Ampuh 90 Persen Lawan Virus Corona
Pihaknya juga mengatakan bahwa temuan virus baru-baru ini di peternakan cerpelai dan manusia dapat memperlambat vaksin COVID-19 masa depan.
Disislain rupanya riset awal dari jenis virus yang bermutasi, yang dikenal Cluster 5, menunjukkan virus memiliki sensitivitas yang menurun terhadap antibodi, sehingga berpotensi membahayakan keampuhan vaksin masa depan, menurut otoritas pekan lalu.
Antibodi dari kelinci yang diobati dengan calon vaksin tahap awal milik Institut Serum Negara Denmark (SSI) berhasil melawan varian Cluster 5, menurut ilmuwan terkemuka SSI, Anders Fomsgaard.
"Kami tidak dapat mengelak untuk tidak menguji antibodi kelinci yang kami miliki terhadap Cluster 5, dan itu efektif," kata Fomsgaard kepada lembaga penyiar Denmark DR, Kamis.
Calon vaksin tersebut, yang pada tahap awal pengembangan, akan segera digunakan pada uji coba manusia, yang belum pasti akan memiliki efek yang sama.
Baca Juga: Pecahkan Rekor Paling Baru di RI, Jumlah Positif Corona Bertambah 5.444 Orang
"Apakah ini juga berlaku untuk vaksin lainnya dan apakah itu berlaku untuk antibodi manusia, kami tidak tahu," katanya.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa mengatakan penilaian risiko pada Kamis memunculkan "ketidakpastian yang besar" mengenai ancaman potensial yang ditimbulkan dari penyebaran virus ke cerpelai, mutasinya, serta konsekuensi penyebaran ke manusia.