Kehadiran vaksin covid-19 masih ditunggu-tunggu oleh Indonesia. Berikut daftar harga vaksin covid-19 buatan luar negeri. Ternyata paling murah dari Inggris.
Hingga kini bisa dibilang belum ada vaksin covid-19 yang siap untuk digunakan sebab harus melewati rangkaian uji klinis yang telah ditetapkan. Namun beberapa sumber telah memperkirakan terkait kisaran harga vaksin covid-19.
Baca juga: dr. Tirta Bongkar Chat Adam Deni ke Nora, Sebut Jerinx Mau Dibunuh Suruhan Pemerintah
Merujuk dari beberapa sumber, Berikut daftar kisaran harga vaksin covid-19 buatan luar negeri yang tengah lakukan proses uji klinis.
1. Vaksin Johnson&Johnson: US$10 atau Rp 145.000 per dosis.
2. Vaksin Novavax: US$16 atau Rp 225.000 per dosis.
3. Vaksin Pfizer: US$19,50 atau sekitar Rp 275 ribu per dosis.
4. Vaksin Moderna: US$32 atau Rp 450.000 per dosis.
5. Vaksin University of Oxford/AstraZeneca: US$4 atau Rp 60 ribu per dosis.
6. Vaksin Sinovac: US$5-10 atau Rp72.500-Rp145.000 per dosis.
7. Wuhan Institute of Biological Product/Sinopharm: US$145 atau Rp 2,1 juta per dosis
8. Beijing Institute of Biological Product/Sinopharm: US$145 atau Rp 2,1 juta per dua dosis.
Dari daftar kisaran harga vaksin covid-19 di atas, nampak vaksin asal University of Oxford/AstraZeneca jadi vaksin dengan harga termurah. Kisaran harga vaksin yang dibandrol University of Oxford/AstraZeneca sebesar US$4 atau Rp 60 ribu per dosis.
Indonesia sendiri berencana akan menggunakan vaksin covid-19 asal China, Sinovac. Vaksin Sinovac sendiri kini tengah melakukan uji klinis fase 3 di bandung untuk menyempurnakan tahapan uji vaksin yang telah ditetapan.
Baca juga: DJ Katty Butterfly Ceritakan Reaksi Keluarga Putuskan Jadi Mualaf
Untuk kisaran harga vaksin Sinovac, PT Biofarma pernah mengungkapkan akan dibandrol dengan harga terjangkau bagi masyarakat, yakni sekitar Rp 200 ribu perdosis untuk warga yang mampu dan digratiskan bagi mereka yang tidak mampu. Bio Farma menjelaskan bahwa harga tersebut memuat beberapa elemen seperti harga bahan baku dan biaya impor.
"Indonesia tentunya dari berbagai vaksin itu dipertimbangkan, tapi kami belum memasukkan Pfizer sebagai salah satu (pada saat ini)," Menteri Koordintor Bidang Perekonomian Airlangga Hartato.
