Seperti diketahui bahwa proses uji coba vaksin Sinovac yang dilakukan di Bandung masih terus berlangsung dan berjalan dengan lancar, tanpa adanya efek yang berbahaya.
Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19, Kusnandi Rusmil mengatakan pihaknya telah melakukan penyuntikan 1.590 untuk suntikan kedua. Dalam penyuntikan itu tidak ditemukan hal yang membahayakan, paling panas demam dalam 2 hari hilang.
Baca Juga: Vaksin Terbaru Bill Gates dan Dietmar Hopp Dianggap Dapat Meningkatkan Antibodi Melawan Virus
Dia mengatakan bahwa ada yang mengundurkan diri karena beberapa alasan, seperti pindah kerja maupun sakit. Namun, tak ada yang mengundurkan diri karena efek samping negatif dari vaksin.
Menurut imunogenitas dan efikasinya, fase 1-2 tidak ada dampak yang merugikan dan membahayakan. Hasil yang didapatkan baik dosis rendah miliki hasil yang baik.
Sekedar informasi, vaksin Sinovac uji klinis fase 1-2 sudah dilakukan di China, kemudian untuk uji klinis fase 3 dilakukan di negara lain.
Baca Juga: Dokter Vaksinolog Ungkap Penyakit yang Bisa Dikendalikan dengan Vaksin
Dia juga mengatakan bahwa vaksin ini nantinya dapat mencegah penyakit akibat virus Corona atau Covid-19.
Terkait dengan pengaturan waktu imunisasi, tetap diatur oleh Kementerian Kesehatan. Untuk uji klinis vaksin Covid-29 cenderung lebih aman dibanding vaksin lainnya seperti tetanus atau difteri.