Sebuah sumur di Ciamis, tepatnya di Dusun Karanganyar, Desa Langkapsari, Kecamatan Banjaranyar, dipercaya memiliki keajaiban dan kisah misteri.
Warga sekitar menyebut Sumur Bandung ajaib karena musim hujan airnya justru surut, tapi ketika musim kemarau airnya bisa penuh.
Baca Juga: Serem! 6 Rumah Mewah Artis ini Dihuni Sosok Kuntilanak, Salah Satunya Rumah Jessica Iskandar
Sumur tersebut oleh warga sekitar digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-sehari dengan dialirkan menggunakan pipa paralon.
Warga sekitar pun tak tahu kapan sumur tersebut dibangun. Menurut informasi, usianya pun sudah ratusan tahun. Selain aneh bin ajaib, sumur itu pun dikenal angker dan menyimpan sebuah mistis. Bahkan disebut – sebut sebagai tempat mencari pesugihan.
Konon katanya Sumur Bandung ini dijaga oleh dua mahluk gaib berwujud wanita cantik. Kedua mahluk gaib itu adalah seorang ibu dan anak.
Baca Juga: Kisah Mistis Sepasang Kekasih Mesum di Candi Cetho Karanganyar, Seram Banget!
Sesepuh setempat atau Kuncen sumur Bandung, Abah Ihin mengatakan, sumur Bandung ini sejak dirinya masih kecil, sudah ada.
“Memang ajaib sumur ini. Sejak Abah masih kecil sumur ini sudah ada. Usianya pun sudah ratusan tahun. Sumur ini menurut cerita Eyang Abah memang jadi-jadian. Tahu-tahu ada dengan sendirinya,” kata Bah Ihin.
Konon ceritanya sumur Bandung ini digeugeuh oleh dua makhluk gaib berwujud wanita cantik.
“Kedua makhluk gaib itu adalah seorang ibu dan anak. Kalau ibunya bernama Nyi Dewi Mayangsari. Untuk nama anaknya sampai sekarang Abah belum mengetahui, ” jelasnya.
Kedua makhluk gaib itu, lanjutnya, tidak pernah mengganggu manusia, hanya saja suka iseng.
“Pernah ada orang jauh yang lewat sini menggunakan kendaraan pada malam hari. Eh, tiba-tiba lampu kendaraannya mendadak padam. Tapi keadaan seperti itu tidak berlangsung lama, biasanya setelah lima belas menit, akan kembali hidup lagi. Nah, isengnya hanya sebatas itu saja,” terangnya.
Baca Juga:Kisah Seram Gunung Sumbing yang Konon Banyak Dihuni Makhluk Halus
Ia menuturkan, sumur Bandung ini kerap dijadikan oleh orang-orang tertentu sebagai tempat untuk mencari pesugihan.
“Biasanya di waktu-waktu tertentu, seperti malam jum’at kliwon, bulan Suro, suka ada orang yang duduk di sini, kalau bahasa Sunda mah ‘tatapa’ mencari pesugihan,” jelasnya.
Sumber: Galuh.id