Seram! Kisah Mitos Seputar Situs Ciung Wanara Karangkamulyan Ciamis

Seram! Kisah Mitos Seputar Situs Ciung Wanara Karangkamulyan Ciamis

Alpandi Pinem
2020-10-22 22:35:21
Seram! Kisah Mitos Seputar Situs Ciung Wanara Karangkamulyan Ciamis
Situs Ciung Wanara Karangkamulyan (Isimewa)


Saat melintas jalur selatan Jawa Barat via Ciamis, kita akan menjumpai salah satu destinasi wisata berupa cagar budaya. Cagar budaya Ciung Wanara Situs Bojong Galuh Karangmulyan namanya. Tempat ini juga disinyalir sebagai tempat lahirnya sosok legenda Ciung Wanara, seorang raja dari Kerajaan Galuh.

Lokasinya tepat berada di tepi jalan raya Ciamis – Banjar. Dengan luas area mencapai 25 hektare, kelestariannya masih terjaga hingga kini. Kawanan hewan liar monyet dan pepohonan besar berumur ratusan tahun masih bisa ditemukan di tempat ini. Bahkan ada pohon Binong berdiameter tiga meter yang diperkirakan mencapai usia sekitar 600 tahun.

Terdapat pula pohon lainnya yang juga sudah renta seperti kihideung, bencoy, burahol, nyatuh, heras, kedoya, kisaheun, bungur, tutundunan, kibeo, kitamaga, johar dan berbagai jenis pohon lainnya.

Namun bukan hanya bukti sejarah Kerajaan Galuh saja yang membuat situs ini banyak dikunjungi para wisatawatan, sejumlah mitos di Situs Ciung Wanara Karangkamulyan banyak dipercaya para penduduk bahkan para pengunjung situs ini.

Mitos ini didasari berbagai kejadian aneh yang tak masuk akal. Hingga sampai saat ini masih ada penduduk yang menjaga diri dari berbagai pantangan yang berkaitan dengan mitos Situs Ciung wanara Karangkamulyan.

Baca Juga : Merinding! Kisah Misteri di Balik Keindahan Gunung Bromo

Berikut sejumlah mitos Situs Ciung Wanara Karangkamulyan:


1. Tidak Boleh Membangun Rumah Tingkat


Tidak boleh membangun rumah tingkat di sekitar area Ciung Wanara adalah mitos yang masih diamini oleh masyarakat Karangkamulyan sampai saat ini. Tidak ada yang tahu awal mula adanya mitos ini, namun diyakini bahwa rumah tingkat yang dibangun penduduk dianggap sebagai suatu simbol kesombongan. Untuk itu, demi menjaga diri dari sikap sombong, maka penduduk di sekitar situs Ciung Wanara mematuhi larangan tersebut untuk tidak membangun rumah bertingkat.

2. Tidak Boleh Membawa Hewan Peliharaan


Mitos yang satu ini berawal dari satu grup sirkus yang enggan membawa hewan peliharaannya melintasi Situs Ciung Wanara Karangkamulyan. Mereka percaya jika hewan peliharaannya dibawa melintas melewati area Ciung Wanara, maka hewan-hewan tersebut akan mati atau tidak lagi mahir bermain sirkus.

Oleh karena itu, banyak grup Sirkus yang hendak menuju Cilacap atau Banjar dari arah Bandung, lebih memilih jalan memutar dengan berbelok ke arah Rancah, agar tidak perlu melintasi Situs Ciung Wanara.

Bahkan konon katanya, pernah terjadi bahwa salah satu gajah yang dibawa kelompok sirkus mati secara misterius setelah melewati Situs Karangkamulyan ini. Cerita ini rupanya beredar dari mulut ke mulut hingga tak ada kelompok sirkus yang berani melewati Situs Ciung Wanara.

Begitu juga menurut sejumlah penduduk di sekitar kawasan Situs Ciung Wanara ini. Ada yang mengatakan jika membawa ayam adu atau burung berkicau ke situs Karangkamulyan, keesokan harinya hewan tersebut sakit bahkan ada yang mati. Bahkan ada juga yang tidak lagi bagus ketika beradu maupun berkicau.

Namun setelah lama dipercaya, akhirnya mitos ini terpatahkan ketika diadakannya lomba burung berkicau di Situs Ciung Wanara Karangkamulyan. Diketahui tidak ada satu pun burung yang lantas mati atau sakit usai mengikuti lomba di sana.

Baca Juga : Merinding! Kisah Misteri Waduk Jatigede yang Menyeramkan

3. Dilarang Menebang Pohon


Sial selama 7 turunan akibat menebang pohon di area Ciung Wanara adalah mitos lainnya yang berkembang di masyarakat. Mitos ini sebenarnya bagian dari upaya menjaga kelestarian alam di Situs Ciung Wanara Karangkamulyan. Diyakini jika menebang pohon sembarangan di situs ini, maka akan terkena sial sampai anak cucunya.

Menurut keterangan salah seorang kuncen Situs Ciung Wanara, ada yang pernah menebang pohon besar di sekitar situs. Akibatnya pun  cukup mengerikan, yaitu diketahui orang tersebut mendapat penyakit yang tak bisa disembuhkan.

Ngerinya lagi penyakitnya diturunkan ke anak cucunya. Hal ini bisa dibuktikan, lantaran anak cucu penebang pohon besar di Situs Ciung Wanara masih ada sampai sekarang.

Menebang pohon memang identik sekali dengan berbagai mitos. Dan yang tidak kalah ramai diperbincangkan di masyarakat adalah mitos pohon beringin.

4. Ngobrol Kasar dan Sembarangan


Pernah ada pengunjung yang berbicara kasar di Situs Ciung Wanara ini. Akibatnya, ketika difoto bersama, mereka kaget, ketika hasil fotonya tidak tampak orang yang difoto, begitupun foto-foto lainnya, yang ada hanya foto batu Pencalikan tempat mereka berfoto tersebut.

5. Jangan Menyebut Harimau


Walaupun di Situs Karangkamulyan tidak ada Harimau, namun, jangan pernah menyebut nama hewan tersebut di sana. Lantaran, pernah kejadian seorang pengunjung yang menantang ingin melihat harimau justru diganggu oleh penampakan harimau. Harimau gaib tersebut tiba-tiba datang tepat di depan yang bicara sembarangan tersebut, akibatnya dia ketakutan dan lari tunggang langgang.

Baca Juga : Menyeramkan! Kisah Misteri Curug Malela, Niagara Mini yang Konon Sering Menelan Korban

6. Mitos Bunyi Senjata Api


Sejumlah orang bersaksi pernah mendengar bunyi letusan senjata api di situs Karangkamulyan, terutama di areal Sanghyang Bedil. Bahkan sampai sekarang masih banyak yang mendengar suara letusan senjata api tersebut.

Menurutnya, objek wisata yang dimaksud itu terletak di Sanghyang Bedil. Namun, tidak ada yang mengetahui asal usul suara letusan senjata api di Sanghyang Bedil itu. Walaupun sampai sekarang masih saja ada yang mendengar suara letusan tersebut.

Para penduduk sekitar Situs ini percaya, jika terdengar suara letusan senjata api dari Situs Karangkamulyan, maka akan terjadi suatu kejadian besar, entah itu bencana ataupun hingar binger politik yang bisa mengubah tatanan kehidupan.

7. Mitos Air Tergenang


Mitos ini berkaitan dengan mitos suara letusan senjata api di atas. Konon jika terdengar suara letusan senjata api dari Sanghyang Bedil, maka di areal lainnya, yakni di tempat Penyabungan Ayam akan digenangi air.

Sampai saat ini belum ada yang mengetahui asal usul genangan air tersebut. Sejumlah petugas pernah menelusuri sekitar Penyabungan Ayam tersebut untuk mencari sumber mata air, namun tidak jua ditemukan.

Karena kemunculannya misterius, banyak pengunjung yang kemudian membawa air yang tergenang di Penyabungan Ayam Situs Ciung Wanara tersebut. Mereka menyebutnya untuk ‘ngalap’ berkah.


Share :