Merinding! Kisah Misteri Waduk Jatigede yang Menyeramkan

Merinding! Kisah Misteri Waduk Jatigede yang Menyeramkan

Alpandi Pinem
2020-10-22 22:05:04
Merinding! Kisah Misteri Waduk Jatigede yang Menyeramkan
Waduk Jatigede (Istimewa)


Meski zaman sudah modern, namun kin masih banyak warga yang percaya dengan hal-hal mistis, begitu pula sejumlah warga yang tinggal di sekitar Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang.

Waduk Jatigede resmi dibuka pada tahun 2015. Meskipun baru seumur jagung, banyak cerita misteri Waduk Jatigede yang tersebar di kalangan masyarakat sekitar. Bahkan, di dalam waduk ini digadang-gadang ada penghuni gaibnya berupa ular sepanjang 4 KM.

Bukan cerita baru jika warga banyak menemukan ular di sekitar waduk ini. Ya, Waduk Jatigede memang menjadi tempat tinggal bagi spesies ular. Warga sekitar kerap menemukan ular kobra, ular beracun lainnya, sampai dengan ular sanca sepanjang 3 meter.

Namun, menurut orang “pintar” yang pernah berkunjung ke Waduk Jatigede, waduk ini dihuni oleh ular gaib yang panjangnya hingga 4 KM. Saking panjangnya ular tersebut, badan ular itu membentang dari Kecamatan Wado sampai Kecamatan Darmaraja.

Benar atau tidaknya cerita mengenai ular raksasa sepanjang 4 KM ini masih menjadi misteri. Pasalnya, tidak ada warga sekitar yang mengaku pernah melihat langsung ular raksasa tersebut. Yang pasti kita memang harus berhati-hati jika berada di Waduk Gede karena perairan ini menjadi habitat ular beracun.

Baca Juga : Menyeramkan! Kisah Misteri Curug Malela, Niagara Mini yang Konon Sering Menelan Korban

Keuyeup Bodas adalah bahasa Sunda yang artinya adalah kepiting putih. Secara umum, kepiting memiliki warna gelap seperti hijau keabu-abuan atau hijau kehitaman. Ada juga kepiting yang warnanya jingga cerah. Kepiting putih dipercaya sebagai mahluk legenda yang berukuran besar.

Pembangunan Waduk Jatigede ini diklaim dapat membangunkan si kepiting putih. Mitos tentang adanya keuyeup bodas ini sudah lama tersebar di sekitar masyarakat yang tinggal di Waduk Jatigede, bahkan sebelum waduk ini dialiri air. Misteri Waduk Jatigede seputar kepiting putih ini sangat ditakuti warga. Pasalnya, keuyeup bodas raksasa bisa menjebol bendungan suatu hari nanti.

Selalu ada penjelasan yang lebih logis dari setiap kejadian yang di luar nalar. Istilah kepiting putih ini sejatinya hanya sebuah kiasan untuk menjelaskan tentang sesar. Sedikit informasi, sesar adalah rekahan atau zona rekahan pada batuan yang memperlihatkan pergeseran.

Apabila Anda perhatikan melalui peta, Jatigede ini dilalui oleh sesar aktif Beribis yang bentuknya seperti kepiting putih. Apabila sesar aktif ini bergerak, maka bendungan bisa jebol dan rusak. Hal inilah yang sangat ditakuti oleh warga yang tinggal di sekitar waduk.

Jika Anda pernah mendengar atau membaca dongeng tentang bawang merah dan bawang putih, di cerita rakyat itu bawang putih tampak berteman dengan ikan mas ajaib yang bisa bicara. Tentu saja tokoh bawang putih itu kaget ketika melihat ikan mas yang bisa bicara.

Baca Juga : Kisah Misteri Waduk Cengklik Boyolali yang Konon Kerap Muncul Sosok Peri

Beberapa pemancing yang melakukan aktivitas di tepi waduk mengaku pernah dihampiri oleh ikan mas yang besarnya seperti pintu di rumah. Warna ikan tersebut tampak merah menyala sehingga terlihat tidak lazim jika dibandingkan dengan ikan mas yang sesungguhnya.

Biasanya setelah melihat ikan mas raksasa itu para pemancing akan lari tunggang langgang. Mereka sangat takut menjadi santapan dari ikan raksasa yang mungkin saja sangat bias.

Cerita misteri mengenai buaya putih yang merupakan buaya jadi-jadian memang sudah biasa terdengar, terutama di sungai, danau, atau waduk yang sangat luas. Buaya putih dipercaya sebagai sosok jelmaan jin.

Di Waduk Jatigede, kisah buaya putih ini juga tidak luput dari perhatian masyarakat. Misteri Waduk Jatigede mengenai adanya buaya putih ini sudah sangat santer terdengar. Diceritakan bahwa buaya putih ini adalah jelmaan jin yang tamak. Bahkan, ada mitos yang mengatakan bahwa buaya putih penunggu Waduk Jatigede ini merupakan musuh bebuyutan dari keuyeup bodas.

Ketika ada manusia yang tenggelam dan tewas di sebuah perairan, kejadian tersebut sering dihubungkan dengan ulah mahluk gaib penunggu perairan tersebut. Di Danau Toba, korban yang tenggelam hingga tewas diklaim karena mahluk halus penghuni danau meminta tumbal. Sama dengan Waduk Jatigede, danau buatan ini sudah menelan beberapa korban jiwa sejak pertama kali dibuka.

Kasus pertama datang dari dua orang pemuda yang iseng berenang di Waduk Jatigede.  Diduga karena kakinya mengalami kram saat berenang, kedua pemuda ini tenggelam dan meregang nyawa. Setelah dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan, jenazah kedua pemuda itu ditemukan. Selang satu minggu dari tragedi yang menewaskan dua pemuda, Waduk Jatigede kembali meminta korban jiwa.

Baca Juga : Kisah Mistis yang Konon Cinta Manusia & Jin di Waduk Lalung Karanganyar

Selanjutnya adalah pria tak dikenal yang tenggelam di Blok Bagelen. Menurut saksi mata, tindak tanduk pria ini sudah mencurigakan, ia mondar-mandir di sekitar waduk sampai akhirnya berjalan masuk ke dalam waduk dan ia tenggelam ketika mencoba berjalan semakin ke tengah waduk.

Nasib tragis juga dialami oleh Rahmat bin Samsul Bahri yang kala itu masih berusia 23 tahun. Rahmat bermaksud menolong rekannya untuk membetulkan sampan di tepi waduk. Akan tetapi karena angin cukup kencang, sampan itu berjalan ke arah tengah waduk. Rahmat berusaha mengejar sampan itu dengan berenang, tapi secara tiba-tiba ia tenggelam dan tidak nampak lagi di permukaan.

Sejumlah misteri Waduk Jatigede ini semakin meyakinkan kita bahwa di setiap tempat selalu ada penunggunya. Namun, terlepas dari baik atau tidaknya penunggu gaib di tempat tersebut, kita memang harus selalu waspada dan hati-hati.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30