Fakta terbaru dari seorang warga Brasil yang menjadi relawan uji klinis vaksin COVID-19 AstraZeneca meninggal dunia. Kabar ini disampaikan para pejabat pada Rabu 21 Oktober 2020.
Relawan uji klinis vaksin COVID-19 yang meninggal tidak termasuk kelompok penerima kandidat vaksin COVID-19 dari AstraZeneca.
Baca Juga: Begini Alur Vaksiniasi Setelah 3 Juta Vaksin Corona Dikirim Tahun Ini
Kasus meninggal pertama terkait pengujian vaksin di seluruh dunia. Ia merupakan dokter muda berusia 28 tahun dan bekerja di garda terdepan penanganan corona di negeri itu.
Namun setelah pengujian tim independen, dikatakan bahwa sang dokter ternyata diberi suntikan plasebo dalam pengujian itu dan bukan vaksin AstraZeneca. Pengujian vaksin pun akhirnya masih akan tetap dilakukan.
Dikabarkan juga bahwa plasebo adalah obat kosong yang merupakan komponen kontrol standar dari uji klinis yang dilakukan untuk membuat penilaian tentang kemanjuran obat atau perawatan medis.
Plasebo sendiri merupakan zat tidak aktif yang terlihat seperti obat, vaksin, atau pengobatan yang sedang diuji.
Disis lain seorang juru bicara AstraZeneca mengatakan dia tidak dapat mengomentari kasus meninggalnya relawan saat uji coba vaksin COVID-19 tengah berlangsung. Hal ini dikarenakan persyaratan kerahasiaan dan aturan uji klinis.
Dia juga mengatakan bahwa tidak ada kekhawatiran yang membuat uji klinis vaksin COVID-19 Astra Zeneca akhirnya dihentikan sementara.
Baca Juga: 3 Hal yang Bikin Seorang Terinfeksi Corona Lagi
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa semua proses peninjauan yang diperlukan telah diikuti," kata juru bicara AstraZeneca Brendan McEvoy.
"Semua peristiwa medis yang signifikan dinilai dengan cermat oleh penyelidik uji coba, komite pemantau keamanan independen, dan pihak berwenang. Penilaian ini tidak menimbulkan kekhawatiran tentang kelanjutan studi yang sedang berlangsung," lanjutnya.