Seseorang yang telah terinfeksi corona dapat terinfeksi kembali karena 3 hal ini.
Pandemi corona yang semakin tak terkendali, membuat siapapun dapat terinfeksi corona, meskipun telah dinyatakan pulih.
Meskipun hanya ada sedikit bukti klinis tentang orang yang tertular corona lagi, para ilmuwan menyarankan bahwa mungkin ada banyak arti dari apa yang dimaksud dengan infeksi ulang, membuat kita memahami mengapa hal ini bisa terjadi.
Baca Juga: Begini Alur Vaksiniasi Setelah 3 Juta Vaksin Corona Dikirim Tahun Ini
Alasan yang mungkin untuk hal ini adalah kenyataan bahwa setelah seseorang sembuh dari infeksi, viral load dalam tubuh berkurang.
Berikut tiga faktor yang dapat membuat Anda berisiko tertular corona lagi.
1. Tidak pakai masker
Jangan sesekali keluar rumah tanpa menggunakan masker. Sebab, penangkal corona selama vaksin belum ditemukan adalah masker.
2. Tidak mengikuti jalannya pengobatan dengan benar
Ambilah langkah-langkah untuk membangun kekebalan yang kuat dan mengikuti tindakan pencegahan diet yang diperlukan yang akan meningkatkan kesehatan dan stamina Anda.
3. Jangan anggap enteng periode pemulihan
Virus corona adalah penyakit yang sangat keras dan membutuhkan banyak waktu sebelum melanjutkan hidup dengan cara yang normal.
Ada kemungkinan bahwa pasien yang sembuh mungkin ingin kembali normal, tetapi proses pemulihan tidak boleh dianggap enteng.
Baca Juga: Fakta Paling Baru Soal Corona yang Tak Akan Hilang Seperti Flu
Berolahraga secara berlebihan pada tahap ini juga akan melemahkan imunitas dan membuat rentan mengalami masalah tambahan. Berikan tubuh waktu yang cukup untuk pulih.
Perkembangan vaksin corona di Indonesia, pemerintah mengatakan pada akhir tahun akan tiba 3 juta vaksin corona Sinovac. Lebih lanjut pemerintah akan mengatur bagaimana alur 3 juta vaksin Sinovac itu.
Selain itu, pemerintah yang diwakili oleh Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto, mengatakan pemerintah akan melakukan sertifikasi dari BPOM yang telah mengirim timnya ke pabrik Sinovac.