Citarum merupakan sungai terpanjang dan terbesar di wilayah Pasundan, tepatnya Provinsi Jawa Barat. Sungai Citarum merupakan sungai yang memiliki nilai sejarah di tataran Sunda pada era kejayaan Kerajaan Tarumanegara. Sungai yang membentang sepanjang 300 kilometer ini memang menyimpan sejarah dan misteri.
Berikut ini beberapa fakta dan misteri Sungai Citarum.
1. Sungai Terkotor di Dunia
Sudah menjadi rahasia umum bila Sungai Citarum merupakan sungai yang sangat kotor. Namun, siapa sangka jika sungai ini mendapat predikat sungai terkotor di dunia? Menurut World Bank, Citarum adalah sungai terkotor dan airnya sangat tercemar. Limbah masyarakat dan pabrik adalah penyebab utama tercemarnya Sungai Citarum.
Seperti yang dikutip dalam National Geographic, tingkat limbah dan polusi pada Sungai Citarum sudah sangat mengkhawatirkan. Penelitian menunjukkan bahwa air di sungai ini mengandung bahan kimia beracun di mana kandungan kimia dalam air sungai ini seribu kali lipat lebih tinggi dari batas air minum aman di Amerika Serikat.
Fakta-fakta ini membuktikan bahwa air di Sungai Citarum sudah tidak layak dikonsumsi. Namun warga di bantaran sungai ini memang menggunakan air sungai ini dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, warga yang menggunakan air Sungai Citarum sering terserang penyakit kulit, pencernaan, dan lain-lain.
Baca Juga : Kisah Misteri Sungai Cisadane yang Dihuni Sosok Buaya Putih Hingga Jeritan di Pintu Air 10
2. Munding Dongkol, Penunggu Sungai Citarum
Misteri Sungai Citarum yang berikutnya berhubungan dengan makhluk yang diyakini sebagai penunggu Citarum. Meskipun cerita ini masih sekedar mitos belaka, tetapi banyak masyarakat yang mempercayai keberadaan Munding Dongkol, makhluk berupa siluman kerbau yang tinggal di sungai ini.
Munding Dongkol digambarkan sebagai sosok siluman kerbau yang tanduknya patah dan terlihat menggelantung ke bawah. Kemunculan Munding Dongkol biasanya adalah suatu pertanda bahwa air sungai akan meluap dan menyebabkan banjir. Konon, Munding Dongkol akan terlihat berenang di tengah sungai dari arah hulu ke titik batas kekuasaannya.
Meskipun tak pernah ada yang melaporkan bahwa Munding Dongkol ini mengganggu manusia, tetapi tentu saja kita akan merasa kaget sekaligus merinding jika benar-benar melihat sosok aslinya.
3. Ikan Aneh di Sungai Citarum
Di tahun 2008, warga Kampung Cikarees, Bojong Soang, Bandung digegerkan dengan penemuan ikan aneh berukuran tak lazim di Sungai Citarum. Seorang saksi mata yang bernama Sorihin mengaku menemukan ikan sepanjang 1,8 meter dengan berat 90 kilogram terdampar di bantaran sungai, tepatnya di bawah Jembatan Bojong Soang.
Ketika melihat ikan berwarna hitam di dekat perahunya, Sorihin langsung berinisiatif untuk memindahkan ikan tersebut ke daratan. Saat dipindahkan, ikan raksasa itu sudah dalam kondisi mati. Kabar mengenai penemuan ikan raksasa sempat membuat warga setempat berpikir yang tidak-tidak.
Mereka berpikir bahwa ikan yang mati tersebut adalah ikan siluman. Namun selain penasaran, warga juga tertarik untuk memotong ikan tersebut. Akan tetapi, Sorihin melarangnya karena belum tentu daging ikan tersebut aman untuk dimakan.
Usut punya usut, misteri Sungai Citarum mengenai keberadaan ikan aneh ini mulai terpecahkan. Akhirnya, warga pun mengetahui bahwa sebenarnya jenis ikan itu adalah ikan kantrah atau bahasa latinnya adalah arafianabidas. Jadi, mitos seputar ikan siluman yang mati di Sungai Citarum tidak benar.
Baca Juga : Kisah Misteri Anak Sultan Karaton Kesepuhan Cirebon yang Dikutuk Jadi Buaya Putih
4. Keberadaan Siluman Ular Gaib
Misteri Sungai Citarum mengenai Munding Dongkol sudah cukup membuat bulu kuduk merinding. Namun ternyata makhluk gaib yang ada di sungai tersebut bukan hanya Munding Dongkol. Ada siluman ular yang dipercaya juga menghuni sungai ini.
Wujud dari siluman ular ini adalah ukurannya sangat besar, warnanya hitam, dan ada lingkaran putih menyerupai kalung di bagian leher ular ini. Itulah sebabnya siluman ular ini dikenal dengan nama Raden Kalung.
Siluman ular ini berada di Sungai Citarum bukan tanpa sebab. Konon, siluman ini dulunya adalah seorang putra bupati di wilayah setempat. Namun sosoknya berubah menjadi ular setelah dirinya mengawini perempuan dari bangsa jin. Menurut cerita yang beredar luas di masyarakat, Raden Kalung menjadi penguasa gaib di Sungai Citarum atas perintah ayahandanya sendiri.
Tak ada bukti konkrit yang dapat membuktikan keberadaan Raden Kalung di Sungai Citarum. Akan tetapi, warga setempat masih mempercayai cerita turun termurun dari nenek moyang mereka.
5. Tempat Bunuh Diri atau Penemuan Mayat
Kasus bunuh diri di Sungai Citarum memang tidak banyak, tapi ada saja beberapa kasus bunuh diri yang menarik perhatian masyarakat. Misteri Sungai Citarum sebagai lokasi bunuh diri yang cukup favorit ini memang sedikit mengerikan. Apalagi jika Anda termasuk orang yang percaya bahwa arwah orang yang meninggal bunuh diri akan gentayangan di tempatnya bunuh diri.
Kasus bunuh diri di Sungai Citarum yang pernah terjadi adalah ketika seorang karyawan rumah makan, Aang (19), memilih untuk lompat dari jembatan di atas Sungai Citarum untuk bunuh diri. Menurut teman Aang, pemuda tersebut memang sempat curhat mengenai masalah yang dihadapinya dan berpikiran untuk bunuh diri. Jenazah Aang ditemukan 6 kilometer dari tempatnya bunuh diri dan terdapat luka akibat benturan di kepalanya.
Selain kasus bunuh diri yang dilakukan oleh Aang, awal Juni 2018 lalu masyarakat di dekat Sungai Citarum digegerkan dengan penemuan jenazah seorang pria. Kala itu, saksi yang menemukan jenazah sedang mengikuti kompetisi memancing.
Ketika kailnya terkait sesuatu, saksi mengira ia telah mendapatkan ikan. Namun ikan tersebut sangat berat ketika diangkat bersama-sama. Setelah berhasil mengangkat kail, betapa kaget saksi ketika melihat ada jenazah pria yang tersangkut di kailnya.
Baca Juga : Sungai Lusang di Bengkulu Ini Dipercaya Bagi yang Mandi Konon Dapat Memberikan Jodoh
6. Kemunculan Buaya yang Meresahkan Warga
Anda pasti tahu bahwa Sungai Citarum adalah sumber kehidupan bagi sebagian masyarakat yang tinggal di dekat sungai. Akan tetapi, baru-baru ini warga diresahkan dengan kemunculan buaya di Sungai Citarum.
Buaya ini kadang terlihat berjemur di tepi sungai. Namun kadang masuk ke dalam sungai dan berenang sesuka hati. Tentu saja keberadaan buaya besar ini sangat meresahkan warga. Apalagi sebagian warga masih menggantungkan hidup pada Sungai Citarum.
