Bojonegoro terletak bersebelahan dengan daerah Provinsi Jawa Tengah serta Bojonegoro sisi barat adalah salah satunya penghasil minyak bumi paling besar yang diketahui dengan Blok Cepu.
Bahkan Bojonegoro merupakan Propinsi Jawa Timur yang bersebelahan dengan Kabupaten Tuban dibagian utara, Kabupaten Lamongan dibagian timur, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Madiun serta Kabupaten Ngawi dibagian selatan dan Kabupaten Blora dibagian barat.
Keberadaan sebuah tempat pasti menyimpan berbagai cerita di dalamnya. Baik itu cerita sejarah, kebudayaan, sampai cerita misteri. Berbicara soal misteri, di kota mana pun biasanya punya tempat-tempat angker.
Tidak terkecuali dengan Bojonegoro, ada beberapa tempat angker yang bisa dijadikan objek wisata mistis atau cukup untuk sekadar mengetahuinya.
Baca Juga : Merinding! Kisah Misteri Penumpang Hantu di Jembatan Angker Indramayu
1. Gunung Pandan
Gunung Pandan terletak di selatan Kabupaten Bojonegoro, utara Kabupaten Madiun dan Kabupaten Nganjuk. Dengan tinggi 897 m di atas permukaan laut, gunung tersebut berstatus nggak aktif. Gunung Pandan sebagian besar kawasannya masih berupa hutan yang lebat. Selain menyimpan keindahan, gunung pandan juga menyimpan misteri.
Para pendaki gunung mempunyai tujuan sendiri ketika mendaki. Ada yang hanya ingin mendaki dan menikmati keindahan alam, ada pula yang ingin melakukan perjalanan spiritual. Gunung Pandan merupakan salah satu tempat yang bisa menjadi tujuan karena di kawasan hutannya dianggap sebagai tempat keramat.
Cerita dari masyarakat sekitar Gunung Pandan selalu mengarah pada satu nama yaitu Eyang Derpo. Beliau adalah seseorang yang sakti dan merupakan ahli pengobatan di zaman lampau. Nggak mengherankan kalau banyak yang berdatangan ke gunung itu ketika sedang sakit dan nggak bisa diobati secara medis.
Selain Eyang Derpo, ada juga sosok hewan buas macan tutul yang hidup di hutan Gunung Pandan. Walaupun secara keilmuan disebut sebagai habitatnya tapi ada juga yang menyebut kalau kemunculan macan tutul merupakan salah satu pertanda gaib. Macan tersebut menjadi pertanda kalau doa kita terkabul setelah berdoa dan berziarah di goa kecil tempat petilasan Eyang Derpo.
2. Jembatan Kaliketek
Jembatan Kaliketek terdapat di Jl. Tentara Genie Pelajar, Banjarejo, Banjarsari, Trucuk, Kabupaten Bojonegoro. Jembatan ini berada tepat di atas Sungai Bengawan Solo. Diberi nama Kaliketek karena konon dulunya terdapat banyak ketek atau kera di sana. Jembatan tersebut merupakan peninggalan Belanda di tahun 1914 sebagai penghubung Bojonegoro dan Tuban.
Cerita mistis di Jembatan Kaliketek sudah dimulai sejak pembangunannya. Beredar cerita bahwa pada saat pembangunan, Belanda sampai harus memberikan tumbal berupa nyawa manusia sebagai syarat. Kaliketek juga menjadi saksi pembantaian saat masyarakat Bojonegoro melawan Belanda serta pada saat pembantaian PKI.
Banyak kejadian menyeramkan yang akhirnya membuat aura Jembatan Kaliketek sangat erat dikaitkan dengan kejadian mistis. Di antaranya kejadian bus menabrak sebuah warung, penemuan jasad pelajar yang menjadi korban tenggelamnya kapal di sungai bengawan Solo serta kejadian-kejadian lain yang semakin meyakinkan bahwa jembatan itu membutuhkan tumbal.
Baca Juga : Merinding! Kisah Seram Rumah Tua Peninggalan Belanda yang Dihuni Ribuan Kelelawar
3. Alas Balongpanggang
Alas Balongpanggang bisa ditemui saat kita dalam perjalanan dari Dander menuju Bubulan di Kabupaten Bojonegoro. Sebuah hutan jati yang berada di sisi kiri dan kanan jalan itulah yang disebut sebagai Alas Balongpangggang. Selain hutan yang membuat suasana menyeramkan, ada juga tikungan dengan kondisi jalan naik-turun dengan sudut mencapai 60 derajat.
Banyak kecelakaan yang terjadi di Alas Balongpanggang. Beberapa meyakini itu dikarenakan kondisi jalan yang naik-turun dengan tikungan tajam. Beberapa lagi meyakini bahwa itu merupakan pengaruh gaib yang meminta tumbal di daerah tersebut. Semua itu tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya.
Ada sebuah cerita yang menyatakan bahwa mereka yang kecelakaan melihat jalan lurus tanpa belokan, ada yang bilang melihat ular raksasa sehingga mereka harus menghindar sampai terjadi kecelakaan atau ada yang melihat seorang perempuan hendak menyeberang membawa anak kecil.
Maka dari itu banyak yang ketika melintasi harus bersikap lebih hati-hati dan nggak ngomong sembarangan. Bahkan ada yang menyarankan untuk membunyikan klakson, memberi uang koin atau mengucapkan salam agar selamat. Ritual seperti ini memang sering disarankan kalau kita akan melewati tempat angker di mana pun.
Di Alas Balongpanggang ada banyak goa yang kerap dijadikan tempat bertapa. Salah satunya adalah Goa Rancang yang menjadi tempat tujuan bagi yang ingin bertapa, apalagi ketika memasuki bulan Suro. Mereka diwajibkan membawa sesajen berupa satu cangkir kopi, satu sisir pisang raja dan Jadah.
4. Tempat Penimbunan Kayu
Makhluk gaib kerap mendiami tempat yang nggak digunakan manusia dalam waktu tertentu. Lama kelamaan mereka akan betah dan menjadi penghuni tetap di sana. Begitu pula yang terjadi di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Bojonegoro di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro. Banyak yang menyatakan pernah melihat mahluk gaib di lokasi tersebut.
TPK Bojonegoro mempunyai luas 48 hektar dan masih dikelilingi oleh pohon-pohon besar yang membuat kesan angker semakin terasa. Di sana terdapat 6 blok bangunan. Di antara keenamnya, blok 5 adalah yang paling banyak mendapat sorotan karena banyak kejadian mistis di sana. Sampai-sampai blok itu disebut sebagai pusat keberadaan makhluk halus.
Baca Juga : Seram! Kisah Horor Gedung Angker di Kampus Jogja yang Sering Teror Mahasiswa
5. Alun-Alun Bojonegoro
Alun-Alun disebut sebagai sebuah perwujudan paling sederhana sebuah kota. Alun-Alun Bojonegoro terletak di Jl. Mas Tumapel 1 Kadipaten, Kauman, Kec. Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro. Banyak pengunjung datang memenuhi alun-alun pada siang hari untuk rekreasi atau melakukan kegiatan lainnya, tapi pada malam hari keadaan berubah menjadi sunyi.
Di alun-alun Bojonegoro terdapat sebuah batu berukuran raksasa yang diprediksi mempunyai berat sampai 2 ton. Banyak yang mempercayai batu tersebut merupakan hasil dari ledakan di Gunung Pandan bertahun-tahun lalu.
Sebelum disimpan di alun-alun, batu yang dinamai Batu Semar itu disimpan di kawasan Dusun Bendotan dan karena perintah Bupati Suyoto dibawa ke alun-alun sebagai simbol tekad untuk terus berkarya. Pada saat pemindahan, dilakukan sebuah ritual gaib agar memudahkan pekerjaan dan juga batu itu sering dijadikan tempat untuk ritual pada malam 1 Suro atau 1 Muharam.
Cerita seram di Alun-Alun Bojonegoro nggak melulu tentang Batu Semar tapi juga seringnya warga yang melihat penampakan perempuan ketika malam hari. Konon, di tahun 90-an ada seorang wanita yang melakukan bunuh diri di tengah alun-alun dan menyebabkan arwahnya gentayangan. Namun kabar itu masih simpang siur karena ada juga yang menyatakan bahwa dia dibunuh.
6. Bekas RSUD R. Sosodoro Djatikusumo
Rumah sakit merupakan salah satu tempat paling menyeramkan yang bisa kita temui. Selain karena auranya yang nggak enak untuk didatangi pada malam hari, juga banyaknya cerita mengerikan yang beredar membuat suasana semakin angker. Begitu juga yang terjadi di bangunan bekas RSUD R. Sosodoro Djatikusumo yang terletak di Jl. Veteran, Kabupaten Bojonegoro.
RSUD R. Sosodoro Djatikusumo resmi ditutup pada tahun 2017. Keadaan bangunan yang kosong konon membuat mahluk gaib semakin nyaman untuk menempatinya. Salah satu yang paling menjadi sorotan warga adalah sosok lelaki yang berjalan ngesot tapi nggak memperlihatkan wajahnya.
Ada juga cerita mengenai seorang sopir yang mengantarkan pasien ke rumah sakit padahal rumah sakitnya sudah lama ditutup. Selain itu, warga juga sering mendengar suara bising seperti ada aktivitas di rumah sakit tersebut. Di berbagai daerah lain bangunan bekas rumah sakit juga seringkali menjadi tempat yang angker menurut orang-orang sekitar.