Masyarakat Indonesia, banyak sekali beredar mitos yang diwariskan turun menurun. Mitos yang diwariskan pun beragam biasa ditandai dari pertanda. Salah satunya yakni ikan lele putih juga menyimpan banyak mitos yang kerap dikaitkan dengan berbagai hal berbau supranatural.
Selain terkenal karena memiliki kualitas rasa yang lezat, ikan ini juga menyimpan banyak cerita menarik yang penuh akan cerita supranatural. Salah satunya adalah dengan kehadiran lele putih. Perbedaan warna ikan yang mencolok membuat ikan ini kerap dikaitkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan sesuatu yang gaib.
Indonesia sendiri memang terkenal karena budaya mistik yang cukup kuat. Hal itulah yang menjadi salah satu penyebab berbagai kepercayaan tentang ikan lele putih terus bermunculan. Sebenarnya kondisi yang terjadi pada lele putih memang bisa dijelaskan secara ilmiah, seperti yang kita ketahui perbedaan warna pada hewan memang bisa disebabkan oleh suatu kondisi.
Kita tentu mengenal istilah ‘Albino’, sebuah kelainan genetika yang menyebabkan absennya pigmentasi warna pada kulit, mata, dan rambut, baik itu sebagian atau keseluruhan bagian tubuh.
Meskipun demikian tidak semua hewan berwarna putih diidentifikasi dengan albino. Karena pada kenyataan ada pula beberapa hewan yang memiliki kulit berwarna putih. Menurut para ahli cara paling sederhana untuk membedakan hal tersebut adalah dengan melihat bagian mata dimana pada kasus albino akan terlihat lebih merah.
Baca Juga : Seram! Ini Mitos Tanda Kematian yang Dipercaya Sejumlah Kalangan
Berbicara mengenai ikan lele putih, maka Kyai Truno adalah sosok yang kerap dikaitkan oleh masyarakat dengan keberadaan ikan Lele putih raksasa yang berada di objek wisata Batu Seribu yang terletak di Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo. Menurut penduduk sekitar, Kyai Truno sendiri merupakan salah satu tokoh yang ikut memperjuangkan kemerdekaan republik Indonesia melawan penjajah Belanda.
Kyai Truno sendiri diketahui merupakan sahabat baik dari Raden Mas Said atau yang lebih dikenal dengan nama Pangeran Sambernyawa. Menurut cerita warga sekitar, objek wisata alam yang berada di ketinggian tersebut dahulu digunakan sebagai pos pemantau untuk mengawasi pergerakan musuh. Para pejuang sendiri kerap silih berganti untuk mengawasi penjajah dari tempat tersebut.
Konon, Ki Truno lebih memilih untuk menjaga tempat yang dipakai untuk menyusun strategi perang tersebut dibanding ikut bersama pasukan dari Pangeran Sambernyawa untuk pindah ke tempat lain. Masyarakat sendiri meyakinkan bahwa lele putih yang ada di sana merupakan jelmaan dari Kyai Truno.
Masih di desa yang sama, terdapat pula cerita menarik mengenai ribuan ikan lele yang disebut melakukan migrasi dengan berjalan menyusuri jalan aspal yang dipimpin oleh ikan lele putih Truno. Menurut cerita, ribuan ikan lele tersebut hendak berpindah menuju ke sumber mata air yang ada di barat akibat musim kemarau.
Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa ikan lele memang memiliki kemampuan unik untuk berjalan dan bertahan hidup di darat dalam jangka waktu tertentu sehingga hal tersebut mungkin saja bisa terjadi.
Baca Juga : Sering Dengar Bunyi Ini? Ternyata Bunyi Ini Ada Hantu Disampingmu
Hanya saja hal lain yang membuat cerita tersebut semakin menarik adalah keberadaan seekor ular Weling yang ikut menjaga di bagian depan barisan ribuan lele tersebut. Hal tersebut tentunya bukan fenomena yang biasa.
Migrasi ribuan lele tersebut memang belum bisa dibuktikan kebenarannya. Mengingat kisahnya sendiri hanya berdasarkan kesaksian serta pengalaman segelintir orang tanpa ada bukti otentik yang menyertainya.
Ikat lele putih sendiri memang kerap dikeramatkan oleh sebagian masyarakat. Tak sedikit dari masyarakat tanah air yang mempercayai bahwa ikan lele putih tersebut dapat membawa bencana atau kematian bagi siapapun yang berusaha membunuh atau berusaha untuk memakannya.
Kepercayaan semacam itu memang kerap kita temukan di masyarakat yang ada di berbagai daerah yang ada di Indonesia atau bahkan di dunia. Kamu tentu pernah mendengar ikan dewa yang ada di Cibulan, Kuningan, Cirebon atau beberapa hewan yang juga dianggap keramat di daerah seperti kera yang ada di Bali atau ikan mas raksasa yang ada di Danau Toba.
Baca Juga : Kisah Seram Hantu La Sayona yang Konon Menghabisi Pria Peselingkuh
Mitos yang menyelimuti hewan-hewan tersebut memang sesuatu yang biasa kita dengar. Mempercayai hal-hal semacam itu memang syah-syah saja untuk dilakukan. Keberadaan ikan raksasa atau ikan memiliki karakteristik unik seperti lele putih adalah sesuatu yang langka dan mungkin jarang ditemukan.
Oleh karena itu perlu dijaga kelestariannya agar generasi kita selanjutnya masih bisa menikmati beragam keunikan fauna yang dimiliki oleh bangsanya. Menjadikan sebuah tempat, benda atau makhluk hidup sebagai sesuatu yang keramat bisa jadi cara nenek moyang kita untuk menjaga kelestarian alam dari kerusakan yang mungkin dilakukan oleh tangan-tangan manusia.
Hal tersebut memang bisa jauh lebih efektif mengingat kultur budaya Indonesia yang kuat pada sesuatu yang gaib. Namun hal tersebut pun masih perlu belum tentu kebenarannya.