Seram! Kisah Penari Wanita Kuda Lumping Kesurupan, Hampir Makan Kucing

Seram! Kisah Penari Wanita Kuda Lumping Kesurupan, Hampir Makan Kucing

Alpandi Pinem
2020-10-20 20:39:06
Seram! Kisah Penari Wanita Kuda Lumping Kesurupan, Hampir Makan Kucing
Kuda Lumping (Istimewa)


Tari Kuda Lumping dikenal juga dengan tarian Jathilan atau Jaran Kepang yang merupakan tarian asal Ponorogo. Namun walaupun seperti iu, banyak artikel tentang Tari Kuda Lumping yang menjelaskan bahwa tarian ini juga terdapat di banyak tempat.

Jika membicarakan Tari Kuda Lumping maka satu hal yang biasanya melekat dipikiran banyak orang adalah mistis. Ini karena kabanyakan pagelaran Tari Kuda Lumping selalu menyuguhkan atraksi yang sangat sarat dengan kekuatan magis.

Di beberapa daerah memang biasanya sebelum pagelarann tarian ini dimulai selalu ada sesi pembakaran daun kemenyan dan beberapa sesaji lainya. Dan jika sudah seperti ini, biasanya atraksi selanjutnya akan ada banyak atraksi yang susah diterima akal sehat.

Sebut saja atraksi memakan beling. Tidak ada orang normal yang bisa makan beling dengan nikmat tanpa terluka. Begitu juga atraksi deraan pecutan yang diberikan kepada para penari yang sama sekali tidak merasa kesakitan ataupun terluka.

Salah satu pemain kuda lumping bernama Ainur Langit Tian (19) mengutarakan deretan hal aneh yang dirasakannya sejak jadi pemain kuda lumping keliling. Nur, demikian panggilannya, adalah keturunan pendiri Sanggar Among Rogo.

Baca Juga : Ini Beberapa Tarian Berunsur Mistis yang Ada di Indonesia

Sebelum merantau ke Jakarta serta mengenalkan kuda lumping jadi kesenian ciri khas Jawa Timur, Nur serta keluarganya menetap di Surabaya, Jawa Timur. Pada 1982, keluarganya putuskan memperkenalkan kuda lumping pada masyarakat Ibu Kota sampai sekarang.

Agenda pertunjukan yang tidak menentu setiap bulannya, membuat sulung dari 9 bersaudara ini harus cari penambahan uang untuk penghasilan serta keperluan setiap harinya.

Walau berkeliling-keliling, Nur menjelaskan masih menari. Dia mainkan pecut sampai pertunjukan menyemburkan api seperti waktu pertunjukan. Perbedaannya, saat pertunjukan situasi termasuk lebih khusyuk sebab setiap pementasannya kuda lumping mempunyai jalinan di dunia astral atau dunia gaib.

Rupanya, dampak gaib berlaku walau Nur cuma berkeliling-keliling sebatas cari uang. Hal tersebut dapat berlangsung saat dianya mulai menari dengan hati.

"Jadi kita kenal 4 figur ya dapat disebutkan siluman, seperti jaran kepang penguasa darat semacam kuda, celeng serenggi semacam babi dan lain-lain."

Baca Juga : Salai Jin, Tarian Mistis Memanggil Arwah yang Menjadi Tradisi Saat Wadah Penyakit Melanda di Ternate

"Satu antara empat siluman ini dapat masuk ke kita sepanjang menari dengan hati walau saya istilahannya cuma mengamen," papar Nur.

Deretan pengalaman aneh juga dirasakan oleh Nur saat sedang jadi pemain kuda lumping keliling. Pada 2017 lantas, Nur sempat berkeliling-keliling ke wilayah Rawa Bebek, Jakarta Timur. Saat ada disana, Nur mulai menari dengan hati. Sampai satu antara figur siluman tertera di atas masuk ke tubuhnya. Walau sempat tahu keberadannya, Nur menjelaskan tidak dapat untuk menampik.

"Siapa sich yang ingin? Jika ingin kemasukan gigi rasa-rasanya telah beradu. Saya telah berupaya nolak tetapi malah juga masuk. Jadi seperti 1/2 sadar," papar Nur.

Waktu semua tubuhnya dikendalikan makhluk barusan, Nur mulai berjalan ke arah kandang ayam punya seorang masyarakat disana. Dengan tergesa, tangan Nur menggenggam ayam itu serta mengkonsumsinya hidup-hidup. Nur melahap lahap ayam itu hidup-hidup tanpa ada rasa jijik. Dia juga kembali menceritakan waktu mengonsumsi habis sisi isi perut ayam itu.

"Saat itu yang masuk yang siluman babi. Saya diberi unjuk sama masyarakat jika kepala serta usus ayamnya telah tidak ada," sambungnya.

Lihat Nur yang beringas semacam itu menarik perhatian masyarakat seputar. Nur menjelaskan masyarakat ditempat sempat datangkan ustaz untuk merukiyah dianya. Sesudah tersadar, Nur selekasnya bercerita adat yang ada. "Alhamdulilah masyarakat disana pada akhirnya pahami," tuturnya.

Baca Juga : Merinding! Ini Beberapa Boneka-Boneka Asli Indonesia Ini Punya Nuansa Mistis Tersendiri

Tidak hanya mengonsumsi ayam hidup-hidup, insiden sama bersambung di tahun selanjutnya. Pas pada 2018, Nur lewat di lokasi Pasar Induk, Kranat Jati, Jakarta Timur. "Di tahun selanjutnya hampir terulang kembali waktu lewat serta lihat kucing," tuturnya. Lihat kucing yang berjalan perlahan-lahan, Nur bercerita benar-benar ingin menyantapnya.

Giginya yang mulai beradu mengisyaratkan bila satu antara figur siluman telah kuasai tubuhnya. Dalam kondisi 1/2 sadar, Nur coba menantang figur siluman itu. Apalah daya, kucing itu telah dalam pegangan Nur serta dalam tempat direntangkan. Semaksimal mungkin, dia juga kembali berusaha menantang.

"Saya tidak ingin makan hewan itu. Pada akhirnya sukses saya musuh serta kucing saya lepasin."
"Walau sebenarnya kucing telah saya bentangkan serta siap digigit," katanya. Beruntungnya, sampai di akhir tahun ini, Nur menjelaskan tidak alami insiden seperti dua tahun kemarin. Waktu menari, dia mulai mengatur supaya figur siluman itu tidak masuk dalam tubuhnya.


Share :