Tepat hari ini tangal 13 Oktober dikenal sebagai Hari Tanpa Bra (No Bra Day) atau Hari Tanpa Beha yang tepat jatuh di tengah bulan kesadaran kanker payudara.
No Bra Day juga dikampanyekan untuk meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan payudara.
Hari Tanpa Bra bukan hanya seruan kepada para perempuan untuk menanggalkan bra mereka, namun terdapat pesan penting di baliknya.
Berikut Sejarah lengkap Hari Tanpa Bra pertama kali dipopulerkan oleh pengguna media sosial dengan akun atas nama Anastasia Doughnuts pada 9 Juli 2011. Tujuannya agar para perempuan tidak menganggap remeh kanker payudara.
Baru pada 2014, Hari Tanpa Bra mulai dirayakan setiap 13 Oktober, bertepatan dengan Bulan Peduli Kanker Payudara.
Tiga tahun kemudian, dua hari digabungkan dan terpilih 13 Oktober sebagai No Bra Day atau Hari Tanpa Beha yang bertapan dengan Bulan Kesadaran Kanker Payudara Nasional.
Setiap tahun, pada tanggal 13 Oktober, tagar #NoBraDay atau #FreetheTatas akan muncul di media sosial. Mayoritas post yang diunggah memuat foto diri perempuan yang tengah mengeksplisitkan payudaranya.
Hari Tanpa Bra ini juga sempat menuai kritik karena gerakan ini dianggap menjadikan tubuh perempuan sebagai objek seksualitas. Sebab, banyak perempuan yang mengunggah foto mereka tanpa menggunakan bra dan ini dikhawatirkan akan disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Disis lain menurut penelitian di Perancis pada 2013, penggunaan bra dalam jangka panjang memang dapat mengganggu sirkulasi darah. Namun, diperlukan riset lainnya untuk dapat memahami dampak negatif dari penggunaan bra.
Dikabarkan juga bahwa hingga kini belum ada klaim ilmiah yang menyatakan bahwa mengenakan bra dapat meningkatkan risiko kanker payudara.