Walaupun zaman sekarang semuanya sudah serba digital dan teknologi saat ini sudah tak dipungkiri lagi kecanggihannya akan tetapi masih saja dengal hal-hal mistis. Salah satunya kabar beredar tentang kemunculan makhluk laut dalam sebagai tanda datangnya gempa dan tsunami, maka masyarakat harus segera menghindar.
Namun percayakah anda jika ada suatu makhluk langka yang dapat mendeteksi datangnya bencana tsunami dengan tingkat keakuratan yang jauh melebihi hasil riset ilmuwan-ilmuwan.
Makhluk tersebut adalah Oarfish, atau dikenal dengan nama latin Regalecus Glesne. Ikan laut dalam langka yang dapat tumbuh hingga 30 meter ini telah banyak disinggung dalam sejarah. Masyarakat Jepang kuno mengagungkan Oarfish dan menjulukinya Ryuugu no Tsukai (竜宮の使い), artinya adalah "Sang pembawa pesan Raja Laut".
Baca Juga : Ini 4 Misteri dan Peristiwa Langka yang Terjadi di Gunung Berapi
Bersama dengan Namazu (Ikan lele mistis yang bisa memprediksi gempa), mereka berdua dianggap ikan suci yang bertugas membawa peringatan dari dewa untuk manusia, bahwa bencana dahsyat akan segera datang. Jika di Jepang kuno Oarfish diagungkan, maka tidak demikian halnya di daerah Inggris dan Skandinavia kuno.
Daerah yang dahulu dihuni oleh bangsa Viking tersebut sangat takut membenci Oarfish. Mereka menganggapnya sebagai pembawa malapetaka. Hal tersebut dikarenakan bangsa Viking menyadari bahwa kemunculan Oarfish selalu disusul dengan bencana dahsyat. Entah itu badai ganas, tsunami, atau gempa bumi. Saking benci dan takutnya mereka, di mata bangsa Viking Oarfish akhirnya menjelma menjadi Jörmungandr. Ular mistis mengerikan yang juga dijuluki sebagai the World Snake.
Pada era modern seperti sekarang ini, beberapa pakar maritim memberikan tanggapan dari sisi ilmu pengetahuan mengenai perilaku "mistis" dari Oarfish. Rachel Grant, seorang Profesor Biologi Maritim dari Universitas Anglia Ruskin di Cambridge, mengatakan bahwa perilaku ajaib dari Oarfish tersebut dapat dibuktikan secara teoritis.
Baca Juga : Seram! Ini Beberapa Kisah Mitos Hewan yang Konon Dipercaya Jelmaan Manusia
“Kala gempa terjadi, akan ada penumpukan tekanan di bebatuan yang bisa menimbulkan muatan elektrostatis dan menyebabkan ion bermuatan listrik lepas ke air,” Ujarnya pada Euronews.
“Hal tersebut dapat menyebabkan pembentukan hidrogen peroksida, yang merupakan senyawa beracun. Ion berbahaya tersebut juga dapat mengoksidasi bahan organik yang dapat membunuh ikan, sehingga memaksa mereka meninggalkan laut dalam dan naik ke permukaan." Tutup Prof. Rachel.
Baca Juga : Seram! Kisah Misteri Teriakan Arwah Korban Tsunami Palu Terekam di Hp, Ini Videonya
Selain ahli dari disiplin ilmu Biologi, seorang pakar Geologi pun memberikan tanggapan yang serupa. Kiyoshi Wadatsumi, seorang pakar seismologi ekologi percaya bahwa perilaku oarfish adalah suatu hal yang unik namun dapat dinalar. Ia berpendapat bahwa Oarfish yang merupakan ikan laut dalam pasti memiliki persepsi akan bencana yang jauh lebih sensitif jika dibandingkan ikan lain.
"Ikan-ikan laut dalam yang hidup di dekat dasar laut lebih sensitif terhadap pergerakan patahan aktif lempeng bumi dibandingkan ikan-ikan lainnya yang berada di dekat permukaan laut." Ujar Kiyoshi pada Japan Times.