Suku Dayak merupakan satu suku di Nusantara ini yang terkenal banyak mistiknya. Dan jelasnya, suku Dayak ini bukan hanya terdiri dari satu subsuku, tetapi ada banyak subsuku, alias puluhan sub-suku. Dan setiap subsuku memiliki kebudayaannya sendiri, gaya hidupnya. Bahkan, setiap sukunya juga mempunyai ragam adat, tradisi dan budaya yang unik dan cukup dikenal dengan kekuatan magis dan aura negatif.
Salah satu Suku Dayak, yaitu Dayak Maanyan atau yang lebih dikenal dengan suku Dayak Barito Timur yang berada di kawasan Kalimantan Tengah. Hal yang cukup dikenal dari suku ini adalah kekuatan beras kuning yang konon bisa membuat para penjahat ketakutan.
Baca Juga : Naik Dango, Ritual Hasi Panen Masyarakat Suku Dayak, Kalimantan Untuk Mereratkan Tali Persaudaraan
Tradisi menyebar beras kuning menjadi salah satu kebiasaan warga Dayak Maanyan. Entah bagaimana, kemudian tradisi ini dianggap mengerikan bagi suku lain karena konon beras kuning tersebut telah memiliki kekuatan magis yang bisa membuat musuh atau lawan takut.
Kabarnya, kekuatan tersebut berasal dari roh para leluhur suku Dayak Maanyan. Kekuatan menebar beras kuning ini juga bisa disamakan dengan Mandau terbang yang sakti milik suku Dayak.
Baca Juga : Bedolob, Pengadilan Sakral untuk Menyelesaikan Masalah Suku Dayak Agabag
Kemudian muncul banyak pertanyaan kapan beras kuning tersebut disebar? Jawabannya cukup logis, suku Dayak sebenarnya tidak akan melakukan hal tersebut bila mereka tidak merasa terancam. Hal ini mereka lakukan untuk mempertahankan diri.
Pada tahun 2014, pernah terjadi kerusuhan di depan DPR Barito Timur antara suku Dayak dengan pihak aparat kepolisian. Suku Dayak yang tergabung dalam Komando Pertahanan Adat Dayak Bartim ini merasa kurang puas dengan keputusan Komisi Pemilihan Umum karena tidak sesuai dengan syarat untuk mendapatkan kursi DPRD untuk calon Bupati. Saat itu, suku Dayak yang merasa terdesak oleh pihak aparat kepolisian akhirnya menaburkan beras kuning dan saat itu pula pihak aparat kepolisian mundur.
Baca Juga : Bangkawa, Tradisi Pembangunan Rumah Tengkorak Suku Dayak di Kalimatan Utara yang Bikin Bulu Kuduk Merinding
Beras kuning yang ditaburkan ke atas bagi suku Dayak Maanyan ini merupakan ritual untuk memanggil roh penguasa. Konon, roh penguasa yang terdapat dalam beras kuning tersebut adalah sosok Putri Selong dan Raja Angking Langit.
Sebelum melakukan ritual ini, beras yang dipilih pun bukan beras sembarangan dan dicampurkan dengan minyak. Proses pencampuran beras dengan minyak ini sebagai simbol untuk meleburkan kekuatan jahat yang ada.