Blok H-5 Kompleks Bulaksumur Universitas Gadjah Mada (UGM) menyimpan cerita mistis menyeramkan. Pasalnya, digedung tua ini sering terjadi keganjilan dan penampakan.
Head of Program Director Swaragama FM, Bonny Prasetya, mengenang kembali berbagai cerita yang menghiasi Blok H-5 Kompleks Bulaksumur Universitas Gadjah Mada (UGM). Setelah 12 tahun gedung itu menjadi markas Swaragama FM sejak 2008, mereka akhirnya menempati studio baru di Kompleks Wisma Kagama.
Baca Juga: Angker! Goa Panji Landung Menyimpan Kisah Misteri yang Konon Tempat Mencari Umbi Banah
Ia mengunggah beberapa Instagram Story tentang gedung tersebut lewat akun pribadinya, @bonnyprasetya. Termasuk foto penampakan sosok Mbak Maya, salah satu penunggu H-5 yang paling terkenal.
Dia menceritakan, pada 2008, kantor mereka pindah ke gedung H-5. Gedung ini sebenarnya juga bangunan lama, yang sebelumnya digunakan sebagai kantor BPR milik UGM. Bangunan ini terdiri dari dua lantai dan berbentuk huruf L memanjang.
Baca Juga: Bikin Bulu Kuduk Merinding! ini 5 Benda Terkutuk Punya Kaitan Erat dengan Arwah Gentayangan
Lantai dasar terdiri dari ruang resepsionis, admin, dan direksi. Lantai dua adalah lobi atau ruang transit untuk interview serta di belakangnya ada ruang S Pro (event organizer Swaragama) , keuangan, program, dan marketing. Sedangkan lantai tiga khusus digunakan sebagai ruang siaran. Jika diamati dari luar, bangunan ini tampak modern, jauh dari kesan seram.
"Awalnya dua lantai, lalu kita renovasi jadi tiga lantai. Penambahannya juga cuma kita tambah besi dan segala macamnya. Jadi, gak dirobohkan terus dibangun ulang," terangnya.
Bonny pun menceritakan sejumlah keusilan-keusilan kecil yang kerap dilakukan oleh para penunggu yang ada di sana. Hal ini sering dialami oleh para penyiar pada awal-awal kepindahan mereka, khususnya yang bertugas pada malam hari.
Salah satunya yang dialaminya adalah suara pintu yang membuka sendiri. Pintu yang dimaksud adalah sebuah pintu koboi di ruang belakang.
"Kadang-kadang ada suara kletek pintu kayak ada orang lewat. Tapi itu cuma di awal aja, ketika sudah lama di situ, saya sudah biasa," ujarnya.
Selain itu, ada pula cerita seorang penyiar yang mendengar suara langkah kaki anak kecil yang naik turun tangga dari kabin siaran di lantai tiga. Ketika ditengok, tak ada siapa-siapa.
"Saya hanya bilang, udah gak apa-apa, paling cuma mau kenalan," kelakar Bonny.
Tak kalah horor, mesin absensi yang ada di lobi lantai dua pun kerap berbunyi sendiri saat tengah malam, seperti ada seseorang yang mengaktifkannya dengan sidik jari, namun gagal, sehingga mesin itu berbunyi, "Silakan coba lagi."
"Mungkin makhluk itu pingin dianggap karyawan juga kali, ya," selorohnya.
Tak hanya gangguan-gangguan berupa suara, makhluk gaib yang ada di sana juga sesekali menampakkan diri. Biasanya makhluk ini muncul dalam wujud perempuan berambut panjang di ruang siaran yang menggunakan sekat-sekat kaca.
Bonny mengungkapkan, dulu ketika awal-awal pindah ke gedung H-5, yang ada di kantor hanya satu atau dua orang penyiar dan seorang satpam. Gangguan pun kerap dialami seusai Maghrib. Setelah satu tahun, ada divisi S Pro membuat suasana kantor jadi lebih ramai.
"Ketika ada S Pro, lebih ramai karena pada lembur, jadi gak ada masalah (gangguan). Tapi ketika gak ada kerjaan kadang ada yang melihat sosok cewek berambut panjang di ruang siaran karena di situ kaca-kaca," tambahnya.
Yang menarik, ada satu lagu yang jadi pantangan untuk diputar di Swaragama hingga sekarang, yaitu lagu "Kasih Tak Sampai" dari Padi. Ketika lagu tersebut diputar, sering kali terdengar suara perempuan yang ikutan bersenandung.
"Padahal di sana cowok semua," katanya.
Gangguan-gangguan yang sering dialami kru tersebut membuat pihak manajemen berinisiatif memanggil paranormal. Dari situlah mereka kemudian mengetahui sosok Mbak Maya.
Baca Juga: Kisah Mistis Pasar Turi Lama, Dipercaya Rumah Makhluk Gaib
Sosok Mbak Maya ini mungkin menjadi sosok yang paling setia menunggui gedung H-5. Setelah dilakukan "pembersihan" oleh paranormal, sosok yang satu ini masih bertahan. Terkadang, ia juga "menyapa" penyiar-penyiar baru di Swaragama.
"Memang yang tidak mau pergi adalah sosok yang bernama Mbak Maya. Kalau anak-anak kecil yang suka naik turun tangga, mereka mau pergi. Kalau Mbak Maya masih tetap nungguin, karena merasa sudah lama di situ," terang Bonny.
Menurut dia, Mbak Maya dan paranormal telah bernegosiasi. Mbak Maya tetap boleh tinggal asalkan tidak mengganggu. Oleh karena itu, ia hanya sesekali mengajak kenalan penyiar-penyiar baru.
"Penyiar baru itu beberapa kali diajak kenalan. Ketika lagi ke belakang (kamar mandi) kadang-kadang terasa di ujung mata ada orang berdiri. Beberapa kali seperti itu. Tapi habis itu gak gangguin lagi," tambahnya.
Sumber: IDN Times