Fakta-fakta kejadian teror video call cabul terhadap mahasiswi UIN Alauddin Makassar terungkap. Modus pelaku bermula dari ingin berkenalan hingga menunjukan alat vital.
Berikut correcti.id himpun untuk Anda fakta-fakta aksi teror video call cabul yang menimpa 8 mahasiswa UIN Alauddin Makassar.
Baca juga: Nikita Mirzani Ngaku Pernah Telan Sperma Beragam Rasa, Ternyata Ini Manfaat dan Bahayanya bagi Tubuh
1. Kronologi teror video call cabul
Kronologi teror video call cabul bermula dari berbalas cahat antara pelaku dengan korban. FA yang menjadi korban teror video call cabul tidak merasa curiga sedikitpun karena chat WA berjalan normal hingga akhirnya pelaku menelepon FA dengan melalui fitur video call atau panggilan video.
Saat melakukan video call korban FA tidak menampilkan wajahnya di layar hp. Sementara video pelaku pun demikian, hanya berwarna hitam. FA pun langsung menutup video call tersebut.
Tidak lama pelaku meminta korban untuk menampilkan wajahnya saat melakukan video call. FA pun mengabaikan permintaan korban. Pelaku lantas mengirimkan video alat vital pria disusul dengan pesan WA "Kamu suka tidak?".
Hal tersebut sontak membuat FA terkejut dan ketakutan. Korban FA pun langsung memblokir nomor pelaku teror video call cabul tersebut.
2. Pelaku teror video call cabul bernama Wisnu
Dari cerita korban, FA mengungkapkan bahwa pelaku teror video call cabul tersebut bernama Wisnu. Hal tersebut diketahuinya saat awal berkomunikasi melalui pesan singkat di WA.
3 Pelaku kirim video alat vital
Komunikasi korban dengan pelaku awalnya berjalan biasa-biasa saja, seperti pada umumnya saling berbalas pesan saling berkenalan.
"Awalnya tidak macam-macam, jadi saya berkenalan saja (chatting), kata FA Senin 29 September 2020.
Namun kondisi berubah menakutkan berbalut teror setelah pelaku menelepon korban melalui fitur video call. Mulai merasa tidak nyaman sebab pelaku meminta korban menampilkan wajahnya, FA pun langsung menutup sambungan video call dari pelaku.
Pelaku justru semakin menjadi dengan mengirimkan video alat vital pria pada korban. Setelah video terkirim, pelaku pun mengirim pesa bertulisan "Kamu suka tidak?".
Baca juga: Ramalan Tsunami di Pulau Jawa, BMKG Minta Warga Bersiap
"Dia chat saya lagi, "Kamu suka tidak" (video alat vital pria yang dikirim pelaku). Saat itu saya gemetar," ucap korban.
4. 8 Mahasiswi jadi korban
Tidak lama setelah kejadian tersebut rekan-rekan korban pun mulai ramai membicarakan prihal teror video call cabul tersebut. FA pun yakin bahwa yang menjadi korban teror video call cabul bukan hanya dirinya tapi juga teman-teman perempuannya yag lain juga menjadi korban.
Sejauh ini diketahui sudah ada 8 korban yang mengaku menjadi korban teror video call cabul tersebut. FA dan rekan-rekan yang menjadi korban pun kini telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kLBH Makassar. Delapan korban ini meminta perlindungan hukum dan akan memperkarakan kejadian ini lewat jalur hukum.
Sumber: Inews